Tradisi Angngaru Pesta Pernikahan Berujung Duka, Pemuda di Pangkep Tewas Tertusuk Badik
Fajar meninggal akibat badik yang digunakan untuk prosesi Angngaru menembus dadanya.
Seorang pria bernama Fajar (18) meregang nyawa saat mempersembahkan prosesi adat Angngaru saat pesta pernikahan di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Selasa (29/10). Fajar meninggal akibat badik yang digunakan untuk prosesi Angngaru menembus dadanya.
Kepala Kepolisian Sektor Labakkang, Inspektur Satu Aidil Akbar menjelaskan kronologi saat korban melaksanakan tradisi adat Angngaru dengan menggunakan badik. Angngaru adalah sumpah yang diajukan untuk menjaga nilai-nilai luhur, menjunjung tinggi kebenaran, keadlian dan loyalitas.
- Tradisi Unik Turun Temurun, di Perkampungan Terpencil Ini Laki-laki Dilamar Duluan Oleh Wanita
- Menilik Tradisi Pernikahan di Balik Kasus Penembakan Anggota DPRD Lampung Tengah
- Uniknya Tradisi Pernikahan Khas Masyarakat Suku Ogan, Menghalangi Pengantin Pria dengan Selendang
- Mengenal Mandi Kasai, Tradisi Memandikan Sepasang Kekasih Jelang Menikah dari Lubuk Linggau
"Pada saat penjemputan mempelai laki-laki pada acara pesta pernikahan, korban melakukan Mangaru (Angngaru). Saat mangaru, tiba-tiba ujung badik yang dipakai menembus masuk ke bagian dada sebelah kiri," ujar Aidil melalui keterangan tertulisnya, Rabu (30/10).
Akibat ujung badik menembus pakaian adat, menyebabkan korban langsung tumbang dan tak sadarkan diri. Korban pun langsung dievakuasi ke Puskesmas Pundata Baji untuk mendapatkan penanganan.
"Tapi saat perjalanan ke puskesmas, nyawa korban tidak dapat diselamatkan," tutur Aidil.
Kini korban pun telah dimakamkan di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang. Video kejadin tersebut pun sempat viral di media sosial.