Trah Bonokeling baru rayakan Idul Fitri hari selasa
Trah Bonokeling baru rayakan Idul Fitri hari selasa. "Besok saat berombongan selametan riyaya, masing-masing akan membawa makanan selametan sepikul segendongan," ujar Bedogol Padawinata.
Komunitas adat Bonokeling di desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas baru akan melaksanakan perayaan Idul Fitri pada Selasa (27/6) besok. Berselisih dua hari dengan perayaan Idul Fitri yang ditetapkan pemerintah jatuh pada Minggu (25/6), masyarakat Bonokeling melakukan perhitungan 1 syawal berpatokan pada kalender jawa Alif Rebo Wage (Aboge), yakni di tahun Je jatuh pada Selasa Pon.
Secara tradisi, menyambut 1 Syawal, trah (anak cucu) bonokeling akan melakukan ritual yang mereka sebut Riyaya. Ritual ini ditandai oleh dua hal, secara khusus areal makam Kiai Bonokeling akan dibuka kembali setelah selama sebulan penuh terlarang untuk diziarahi oleh siapapun.
Secara umum, sebagaimana umumnya Idul Fitri para trah Bonokeling akan saling bersilaturahmi, salam-salaman yang dipusatkan di kelurahan setempat.
Ketua Komunitas Adat Bonokeling, Sumitro mengatakan riyaya sebagaimana umumnya ragam ritual Bonokeling tetap dalam bentuk selametan atau memohon keselamatan. Ritual riyaya akan dimulai dengan donga kubur (berziarah) ke makam Bonokeling dan dilanjutkan berkumpul selametan di kelurahan dipimpin kyai kunci.
Hanya saja, ritual riyaya tak wajib diikuti oleh seluruh anak putu Bonokeling yang tersebar di berbagai daerah karena bukan termasuk ritual puncak seperti tradisi unggahan (menyambut bulan puasa Ramadan) yang melibatkan ribuan orang seperti ziarah akbar, Jum'at (19/5) silam.
"Ritual riyaya ini hanya melibatkan anak putu bonokeling di Pekuncen saja. Anak putu yang di Cilacap atau luar kota tidak wajib hadir atau sukarela saja," ujar Sumitro pada Merdeka.com saat ditemui Jum'at (23/6) kemarin.
Dalam riyaya ini, anak putu sebagaimana ritual yang lain diwajibkan menggunakan busana adat yakni sarung batik, baju hitam dan menggunakan iket (semacam blangkon). Setelah sebulan penuh melaksanakan puasa , riyaya juga punya makna kembali bersih sebab telah memenangkan pertarungan untuk mengikat hawa nafsu.
Terpisah, salah satu pemimpin spiritual Bonokeling, Bedogol Padawinata mengatakan penanggalan Jawa punya kurun waktu tersendiri yakni satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Je, Za, Dal, Ba, Wawu dan Jim Akhir. Berdasarkan perhitungan, 1 Syawal di tahun Je jatuh pada Selasa Pon (27/6). Sebelumnya, menyambut riyaya, trah bonokeling telah melaksanakan ritual likuran atau malam 21 puasa dan setelah riyaya akan dilakukan ritual turunan yakni membersihkan, membenahi panembahan makam Kyai Bonokeling.
"Besok saat berombongan selametan riyaya, masing-masing akan membawa makanan selametan sepikul segendongan," ujar Bedogol Padawinata.
Sedikit tentang bonokeling sendiri, anak putu Bonokeling dalam buku Islam Kejawen, Sistem Keyakinan dan ritual anak cucu Ki Bonokeling (2008) yang ditulis Suwito Ns dkk merupakan komunitas Islam Kejawen.
Perkembangan komunitas ini bermula dari tokoh spiritual bernama Ki Bonokeling yang membuka hutan dan mengembangkan pertanian di Pekuncen yang berarti suci. Anak cucu ki Bonokeling sendiri lantas menyebar ke berbagai wilayah baik di cilacap maupun Banyumas.
Baca juga:
Libur Lebaran, pengunjung padati Pantai Ancol
Pengunjung kecewa Monas ditutup untuk perawatan
Lebaran di kampung halaman, Azwar Anas diminta jadi khatib Salat Ied
Opor ayam dan ketupat di lapangan kecil penggusuran Luar Batang
Cerita Ellen, warga Amerika ikut upacara Grebeg di Kraton Yogyakarta
Pengusaha: Penjualan makanan & minuman turun dibanding tahun lalu
Jumlah penyeberang Bakauheni-Merak melonjak dibanding 2016
-
Mengapa Festival Balon Udara di Banyumas digelar? “Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kita bisa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
-
Kapan Festival Balon Udara di Banyumas diselenggarakan? Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara.
-
Dimana Festival Balon Udara di Banyumas diadakan? Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Kapan Festival Kita Bisa di Banyuwangi? Memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Kabupaten Banyuwangi menggelar beraneka agenda. Salah satunya lewat Festival Kita Bisa yang menampilkan beragam karya dan kreasi dari anak-anak muda penyandang disabilitas.
-
Kapan Festival Anak Yatim di Banyuwangi dimulai? Rangkaian FAY sendiri diawali pada Senin pagi (25/7/2023) dengan memberikan kelas kepengasuhan kepada sejumlah orang tua ataupun wali asuh anak yatim.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk memperingati Hari Pahlawan? Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).