Hadirkan Kecerian di Bulan Muharram, Banyuwangi Gelar Festival Anak Yatim
Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi.
Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi
Hadirkan Keceriaan di Bulan Muharram, Banyuwangi Gelar Festival Anak Yatim
Bulan Muharram yang identik dengan beragam kegiatan memuliakan anak yatim juga dihelat oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi. "Kami ingin menjadi bagian dari anak-anak titipan Tuhan ini untuk mewujudkan impiannya. Menghadirkan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (26/7/2023).
-
Kenapa Festival Anak Yatim Banyuwangi digelar? Festival ini bertujuan untuk membahagiakan anak-anak yatim.
-
Apa yang dilakukan di Festival Anak Yatim? Mereka diajak bermain aneka permainan anak dan menikmati makanan dan minuman yang telah disediakan di lokasi.
-
Apa tradisi unik di Banyuwangi untuk merayakan Maulid Nabi? Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka melakukan arak-arakan telur yang digantung pada pohon pisang. Telur ini dihias menggunakan bungkus warna-warni sehingga tampak memikat.
-
Kenapa menyantuni anak yatim sangat dianjurkan di 10 Muharram? Menyantuni anak yatim di hari Asyura bisa menjadi amalan bernilai pahala besar.
-
Bagaimana cara menyantuni anak yatim 10 Muharram? Saat menyantuni anak-anak yatim, kita disunahkan membaca doa sambil mengusap kepalanya.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
Dari 1445 anak tersebut dibagi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi. 300 anak lainnya dihadirkan di Pendopo.
Mereka dengan penuh keceriaan menyalurkan minat dan bakatnya dalam berbagai bidang. Mereka mengikuti kelas musik, melukis, memasak, origami hingga konten creator.
"Tidak sekadar main-main, tapi kita rangsang pula bakat dan minat anak-anak ini. Supaya mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menentukan cita-cita mereka kelak," imbuh Ipuk.
Anak-anak Antusias Ikuti Beragam Kelas
Beragam kelas tersebut, diikuti dengan antusias oleh anak-anak. Mereka belajar di tiap kelas sesuai minatnya. Ahmad Ghezan, salah satu peserta, merasa bahagia bisa mengikuti kelas menulis dan belajar jadi konten creator. Bersama dengan anggota timnya, ia membuat vlog. Mulai dari merancang cerita, mengambil gambar hingga menjadi talentnya.
"Acara ini sangat menghibur, kami diajari banyak hal. Tadi video saya dilihat rame-rame sama Ibu Bupati. Malu tapi seneng juga" ungkap anak berusia 11 tahun ini.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Shola Aqso Isromi.
Ia bersama 20 teman-temannya dari kelas musik berkesempatan menunjukkan kemampuannya bermain angklung Sunda yang hari itu baru dipelajarinya.
Tim angklung itu, didapuk untuk menunjukkan ketrampilannya memainkan lagu 'Indonesia Pusaka' dengan iringan angklung.
Tak dinyana, di tengah kepolosan anak-anak memainkan alat musik bambu yang digoyang-goyang itu, Bupati Ipuk tertarik untuk turut memainkannya. Tak ayal aplause meriah mengiringi permainan tersebut.
"Senangnya hari ini, kami bermain tapi juga dihibur," ungkap gadis berusia 10 tahun itu.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Banyuwangi Yusdi Irawan menyebutkan bahwa kegiatan tersebut rutin diselenggarakan tiap tahun. "Namun, bukan berarti hanya setahun sekali. Namun, setiap kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, wajib ada santunannya," terangnya.
Untuk santunan kali ini diberikan kepada 1445 anak yatim se Kabupaten Banyuwangi dari lintas agama dan golongan. Masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp500 ribu yang berasal dari donasi, sumbangan ASN, hingga sponsorship.
"Terima kasih kepada semua pihak
yang telah menjadi kepanjangan tangan Allah SWT untuk memberikan rezeki kepada anak-anak kita ini,"
ungkap Yusdi.
Rangkaian FAY sendiri diawali pada Senin pagi (25/7/2023) dengan memberikan kelas kepengasuhan kepada sejumlah orang tua ataupun wali asuh anak yatim.
Dipandu oleh psikolog Betty Kumala Febriawati. Kelas ini bertujuan untuk mempererat ikatan batin antara anak dan orangtuanya.