Tran Thi Bich Hanh minta tak diborgol saat ditembak mati
Tran Thi Bich Hanh juga minta keluarganya tidak perlu datang ke Indonesia saat eksekusi nanti.
Tran Thi Bich Hanh, salah seorang terpidana mati yang akan dieksekusi mati dalam waktu dekat ini meminta tidak diborgol saat ditembak mati oleh personel Brimob. Hal itu adalah permohonan terakhir dari Tran Thi Bich Hanh
"Salah satu permohonan terakhir yang bersangkutan yakni agar tidak diborgol saat dieksekusi," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wanita Semarang Suprobowati di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/1).
Menurut dia, permohonan terakhir terpidana berkewarganegaraan Vietnam tersebut disampaikan secara tertulis kepada dirinya. Dalam permohonan terakhirnya itu, Tran Thi Bich menyatakan siap menjalani eksekusi mati, namun meminta agar jangan diborgol.
Selain itu, lanjut dia, yang bersangkutan juga meminta agar jasadnya nanti dikremasi. "Ia juga minta keluarganya tidak perlu datang ke Indonesia saat eksekusi nanti," katanya.
Terpidana mati yang rencananya akan dieksekusi di Boyolali itu juga telah menghuni sel isolasi di LP Wanita Semarang. Sementara kondisi LP Wanita Semarang sendiri juga telah memperoleh penjagaan dari kepolisian.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyiapkan 84 personel Brimob sebagai anggota regu tembak yang bertugas dalam pelaksanaan eksekusi enam terpidana mati. "Sudah siap sewaktu-waktu dilaksanakan," kata Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Nur Ali.
Menurut dia, tim tersebut akan dibagi sesuai dengan rencana pelaksanaan eksekusi.
Masing-masing terpidana, lanjut dia, akan menghadapi 14 orang penembak.
"Sesuai dengan yang disampaikan Jaksa Agung, lima terpidana di Nusakambangan, satu di Boyolali," katanya.
Kejaksaan Agung telah memutuskan enam terpidana mati akan dieksekusi dalam pekan ini.
Keenam terpidana mati kasus narkotika tersebut masing-masing Marco Archer Cordosa, Ang Kiem Soei alias Tommy Wijaya, Rani Andriani alias Melisa Aprilia, Namaona Denis, Daniel Enemuo, dan Tran Thi Bich Hanh.
Baca juga:
1 dari 7 terpidana mati di Jatim pengedar heroin asal Spanyol
Eksekusi terpidana mati, Polri kerahkan 4 regu tembak & pengamanan
Jelang dihukum mati, Rani Andriani puasa 40 hari
Polda Jateng siapkan 84 personel Brimob untuk eksekusi tembak mati
Kepada pendeta, Daniel Enemuo minta segera dieksekusi mati
Terpidana mati asal Nigeria siap jalani eksekusi
-
Kapan Teuku Nyak Makam wafat? Teuku Nyak Makam meninggal pada 21 Juli 1896. Tepat pada hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
-
Apa isi dari Buku Mati? Buku yang memiliki judul ganda, ‘The Spells of Coming Forth by Day,’ atau dikenal dengan sebutan Buku Mati, ternyata menyimpan makna mendalam dalam dunia gaib. Selain memuat berbagai mantra, buku ini juga dipenuhi dengan kidung yang diyakini memiliki kekuatan gaib.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Siapa yang menemukan 'Gua Orang Mati'? Para arkeolog pertama kali menemukan gua ini pada tahun 2008 yang terletak di sebuah desa di Catalonia yang berjarak sekitar 580 km ke arah timur laut dari Madrid dan dekat perbatasan dengan Andorra dan Prancis.
-
Kapan Choirul Huda meninggal? Ia bertabrakan dengan rekan satu timnya pada Liga 1 2017 silam saat melawan Semen Padang.
-
Apa ciri-ciri E-Materai? E-Materai Rp10 ribu sendiri berbentuk persegi dan memiliki dominan warna merah muda. Pada materai elektronik ini, terdapat ciri-ciri e-materi yang menunjukkan keasliannya. Di mana masing-masing e-materai mempunyai kode unik berupa nomor seri. Selain itu, setiap E-Materai juga terdapat keterangan tertentu yang terdiri atas gambar lambang Garuda Pancasila, tulisan “MATERAI ELEKTRONIK” serta angka dan tulisan yang menunjukkan tarif bea materai, yaitu angka 10000 dan tulisan “SEPULUH RIBU RUPIAH”.