Turis asal Zimbabwe berburu kepiting di Gampong Pande Aceh
Setelah berburu kepiting selama 2 jam. Akhirnya mereka mendapatkan 3 ekor kepiting. Mereka terlihat sangat antusias dan membawa pulang kepiting tersebut.
Gampong Pande, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh telah menjadi objek wisata. Selain menyimpan banyak cagar budaya, juga terdapat tambak yang ada kepiting bisa diburu oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kali ini, wisatawan mancanegara dari berbagai negara mencoba wisata berburu kepiting. Dipandu oleh warga setempat, rombongan wisatawan mancanegara ini dan juga lokal mencoba menangkap kepiting menggunakan alat penangkap tradisional.
Alat tradisional perangkap kepiting itu disebut dengan 'Ali. Ali tersebut ada yang terbuat dari kawat besi dan juga ada terbuat dari jaring dimasukkan kepala ayam sebagai umpan. Lalu dipasang tali dan dilempar ke dalam air. Ali itu kemudian diendapkan lebih kurang 24 jam.
Wisatawan mancanegara dan lokal terlihat ikut mencoba melempar Ali ke sungai. Tali pengikat Ali dipegang dengan kiri, kemudian tangan kanan dipergunakan untuk melempar perangkap kepiting tersebut.
Sedangkan untuk alat perangkap yang menggunakan jaring, cukup diletakkan tanpa harus dilempar ke tengah dan hanya diletakkan di pinggir sungai yang dalam.
Sedangkan Ali yang terbuat dari kawat besi, setelah diletakkan kepala ayam, dilempar ke tengah-tengah sungai, jarak tergantung tali pengikat yang tersedia.
Untuk menuju ke lokasi berburu kepiting. Wisatawan harus terlebih dahulu melewati hutan bakau dan juga pohon nipah. Melalui pematang tambak, wisatawan berjalan sekitar 400 meter untuk sampai ke tujuan lokasi berburu kepiting.
"Ini kegiatan yang sangat menarik bagi saya, bagaimana melempar jala (alat perangkap ikan), itu sangat unik dan saya harap dapat kepitingnya," kata Melisa, wisatawan asal Zimbabwe, Afrika, Sabtu (30/9) di lokasi wisata.
Meskipun, Melisa tadinya berpikir akan turun ke sungai dan kemudian akan mengambil kepiting satu per satu. Akan tetapi, wisata kali ini sangat menarik bagi dirinya dan rekan-rekannya yang sedang belajar bahasa Indonesia di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh.
Setelah berburu kepiting selama 2 jam. Akhirnya mereka mendapatkan 3 ekor kepiting. Mereka terlihat sangat antusias dan membawa pulang kepiting tersebut.
Ugeniya misalnya berasal dari Lithuania mengaku menikmati berburu kepiting, meskipun cuaca panas. Ia berhasil mendapatkan satu ekor kepiting hasil berburu siang itu.
"Cuacanya panas, tetapi luar biasa, sangat menarik dan saya dapat satu kepiting," tukasnya.
Setelah puas menikmati berburu kepiting di tengah terik mentari. Mereka kemudian tak luput mengabdikan momen tersebut.
Pengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Pengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Sebelum mendatangi acara pembukaan, eks Panglima TNI itu menyempatkan diri untuk sekadar menikmati sajian kuliner khas Aceh dengan pemandangan menakjubkan.