TVRI Jambi diancam bom oleh seseorang mengaku ISIS
Namun tim Gegana Polri tidak menemukan bom dimaksud setelah menyisir gedung selama dua jam.
Lembaga Penyiaran Publik TVRI Stasiun Jambi di jalan Kapten A Hasan, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi pada Selasa (21/4) sekitar pukul 08.45 WIB, menerima ancaman teror bom dari seseorang yang mengaku anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Poso. Kepala TVRI Stasiun Jambi Zumanik Gani mengatakan, setelah dia menerima dua kali pesan singkat melalui pesan pendek telepon seluler berisi ancaman bom, maka pada pukul 09.00 WIB dia melaporkan hal itu kepada aparat kepolisian.
Tak lama setelah dia melaporkan kejadian itu kepada polisi, kemudian dia menerima pesan singkat ancaman ketiga. "Saya minta seluruh karyawan TVRI keluar dari gedung dan menjauh sambil menunggu kedatangan polisi," kata Zumanik seperti dilansir dari Antara.
Selang satu jam kemudian, pihak kepolisian berseragam lengkap dari Satuan Reserse maupun Gegana mendatangi gedung TVRI tersebut dan langsung menyisir, memeriksa, dan meminta keterangan dari karyawan TVRI. Usai memberikan keterangan kepada kepolisian, Zumanik mengatakan ancaman bom kepada pihak TVRI datang tiga kali.
"Dua kali ancaman disampaikan kepada saya, dan satu kali lagi kepada kepala teknik yang menerima SMS teror bom yang mengaku seseorang dari Poso," ujar Zamanik.
Dalam pesan pendek diterima kepala stasiun Zumanik, dia menyampaikan di pengirim mengatakan kantor TVRI sebentar lagi akan di bom dalam dua menit ke depan.
"SMS-nya sempat saya balas, di bawahnya ada nama ISIS," lanjut Zumanik.
Zumanik juga mengatakan, dia menerima beberapa SMS dari orang tidak dikenal dalam pesan singkatnya menyatakan ada bom akan meledak dua menit lagi.
Belasan pasukan Gegana Brimob bersenjata lengkap memeriksa dan menelusuri seluruh ruang di gedung TVRI tersebut dengan menggunakan perlengkapan pendeteksi bom. Disela-sela penelusuran ruangan di TVRI Jambi itu, pimpinan pasukan Gegana Brimob Polda Jambi, Kompol Beridiansyah mengatakan, setelah menyisir semua ruangan di TVRI tidak ditemukan benda mencurigakan apa pun terkait ancaman bom tersebut.
Beridiansyah menyatakan, 15 anggotanya selama dua jam sudah menelusuri seluruh ruangan di gedung TVRI itu, tapi tidak menemukan apa pun. Apalagi seperti ancaman dalam pesan pendek diterima pihak TVRI.
"Jadi kami nyatakan aman gedung ini dari ancaman bom tersebut," kata Beridiansyah.