UIN Sunan Kalijaga larang mahasiswi bercadar, aktivis HAM surati Jokowi
UIN Sunan Kalijaga larang mahasiswi bercadar, aktivis HAM surati Jokowi. "Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan segera mengajak semua elemen untuk duduk bersama, berdialog dan mencari solusi," kata mereka.
Kebijakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga untuk melakukan pendataan dan pembinaan mahasiswi yang mengenakan cadar terus menuai pro dan kontra. Merespons hal itu, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Yogyakarta pun mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk turun tangan mengatasi permasalahan tersebut.
Aktivis HAM di Yogyakarta, Baharuddin Kamba mengatakan surat kepada Presiden Jokowi itu telah dikirimnya pada Jumat (9/3) dari Kantor Pos UGM, Bulaksumur. Selain kepada Presiden Jokowi, surat serupa juga dikirimkan Baharuddin kepada Komnas HAM RI dan Komnas Perempuan RI.
-
Mengapa para aktivis mendesak Presiden Jokowi terkait pelanggaran HAM? Mereka mendesak segera diadilinya pihak-pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus kekerasan dan pelanggaran berat HAM.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
"Isi suratnya meminta Presiden Jokowi untuk mau turun tangan merampungkan permasalahan dan polemik tentang mahasiswi bercadar. Surat edaran yang dikeluarkan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga tentang pendataan dan pembinaan pada mahasiswinya yang bercadar bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28 huruf E ayat 1 dan 2," ujar Baharuddin, Jumat (9/3).
Baharuddin menuturkan dalam surat tersebut dirinya juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk memerintahkan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) duduk bersama dengan ulama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas Islam, Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk duduk bersama. Kemudian, kata Baharuddin digelar dialog guna mencari solusi atas polemik mahasiswi bercadar tersebut.
"Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan segera mengajak semua elemen untuk duduk bersama, berdialog dan mencari solusi atas polemik (pendataan dan pembinaan mahasiswi bercadar) yang terjadi saat ini. Harapannya polemik ini bisa segera selesai dan tidak berlarut-larut. Agar nantinya polemik ini tidak dipolitisasi pihak tertentu dan menciptakan kegaduhan baru yang sebenarnya tak perlu terjadi," urai Baharuddin.
Sebelum mengirim surat kepada Presiden Jokowi, Baharuddin sebelumnya sempat pula mengirim surat kepada Kemenag, Kemenristekdikti, Ketua MUI dan Rektor UIN Sunan Kalijaga. Surat itu berisi agar ada fatwa dan solusi tentang pendataan dan pembinaan mahasiswi bercadar tersebut.
"Surat untuk Kemenag, Kemenristekdikti, Ketua MUI dan Rektor UIN Sunan Kalijaga sudah saya kirim lewat Kantor Pos Besar Yogyakarta pada Rabu (7/3) kemarin. Hingga saat ini belum ada respon atau tanggapan dari empat lembaga yang dikiriminya surat tersebut," tutup Baharuddin.
Baca juga:
Komnas HAM sebut aturan pelarangan cadar berpotensi langgar hak asasi
Said Aqil sebut cadar bukan perintah Islam, pakai silakan enggak juga boleh
Soal aturan bercadar di Kampus UIN Yogya, ini kata Dubes Arab Saudi
Alwi Shihab sebut larangan bercadar bukan anti Islam, tapi alasan keamanan
Di UIN Ar-Raniry Aceh, mahasiswi bercadar banyak asal Malaysia