'Ujaran kebencian seperti virus gampang menyebar, jangan dibiarkan'
Ujaran kebencian atau hate speech semakin masif di masyarakat baik melalui media sosial ataupun media lainnya. Adanya hate speech tentu dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat yang berujung pada perpecahan bangsa.
Ujaran kebencian atau hate speech semakin masif di masyarakat baik melalui media sosial ataupun media lainnya. Adanya hate speech tentu dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat yang berujung pada perpecahan bangsa.
Masyarakat diminta tidak terjebak dengan perilaku hate speech yang juga ditunggangi kelompok-kelompok radikal atau kelompok lain yang menyulut keributan. Kampanye untuk menghindarkan masyarakat dari berbagai konflik sosial itu harus dilakukan pada banyak level.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Belva Ugraha lahir? Dengan cepat, pria yang lahir pada tahun 2001 ini telah tumbuh menjadi dewasa dan terlihat seperti kakak-adik dengan Abimana.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jangan memberikan kompromi sedikit pun, kepada siapa pun mereka melakukan ujaran kebencian. Karena begitu ada satu yang dibiarkan maka itu akan menjadi jamur dan seperti virus yang gampang menyebar," ujar Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Siti Musdah Mulia dalam keterangannya, Sabtu (12/5).
Menurut dia, untuk menghentikan ujaran kebencian maka yang dibutuhkan pertama-tama adalah kesadaran masyarakat. "Marilah kita bersama-sama mengedepankan nilai-nilai moral yang kita anut dalam agama kita masing-masing sebagai pegangan dalam berbagai kehidupan," katanya.
Untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar menjauhi ujaran kebencian sekaligus membangun kehidupan yang damai, menurut Musdah, harus ada kampanye yang dimulai dari tingkat keluarga, lembaga pendidikan, dan di tingkat masyarakat.
Dalam hal ini, kata Musdah, keteladanan sangat dibutuhkan. Untuk itu, mereka yang ditokohkan dan menjadi panutan masyarakat harus bisa memberikan teladan.
"Kalau para tokoh tidak memberikan teladan bagaimana kita berharap masyarakatnya menjadi lebih baik," katanya.
Menurut Musdah, peran pemerintah, terutama aparat penegak hukum, juga cukup penting untuk meredam maraknya ujaran kebencian. "Masyarakat juga harus diberikan peringatkan, diberi pengertian mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Saya pikir sosialisasi itu penting," tandasnya.
Baca juga:
Upaya melawan ujaran kebencian, terutama di media sosial
Politikus PDIP sebut pernyataan kontroversial Amien Rais jadi beban buat PAN
Berkas lengkap, tersangka ujaran kebencian dilimpahkan ke Kejari Palembang
Polisi belum akan panggil Amien Rais terkait partai setan
Sebarkan kebencian di medsos, Keling terancam 11 tahun penjara
Hadir sidang ujaran kebencian, Dhani bergaya tokoh pergerakan zaman penjajahan