UKP-PIP sebut Pancasila hampir punah karena serangan ideologi asing
Nyaris punahnya Pancasila, Andreas mengatakan, bisa dilihat dari aturan yang diterapkan di sekolah-sekolah. Misalnya, salah satu sekolah di Sumatera Barat menerapkan aturan tentang larangan bagi siswa/siswi non muslim membaca Pembukaan UUD 1945.
Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Andreas Anangguru Yewangoe mengatakan, Pancasila hampir tidak dikenal di Tanah Air. Hal ini disebabkan Indonesia menghadapi 'serangan' ideologi asing.
"Dari berbagai survei jelas Pancasila itu hampir tidak dikenal," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/6).
Nyaris punahnya Pancasila, Andreas mengatakan, bisa dilihat dari aturan yang diterapkan di sekolah-sekolah. Misalnya, salah satu sekolah di Sumatera Barat menerapkan aturan tentang larangan bagi siswa/siswi non muslim membaca Pembukaan UUD 1945.
"Guru sekolah tidak mengizinkan anak yang non-muslim membaca pembukaan UUD ini sangat tidak pancasilais, ini contoh kecil tapi dampaknya besar," tegas Andreas.
Guna membina kembali Pancasila, Andreas mengungkapkan, Presiden Joko Widodo meminta dewan pengarah UKP-PIP mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dengan metode kekinian. Mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) ini tidak menjelaskan seperti apa metode kekinian yang dimaksud. Dia hanya menekankan, cara sosialisasi tersebut harus bisa diterima masyarakat zaman sekarang.
Andreas memastikan, dewan pengarah UKP-PIP bisa merancang metode kekinian dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila. Meskipun, lanjut dia, dewan pengarah UKP-PIP diisi oleh para sepuh.
"Tidak usah dilihat dari mereka itu sepuh tapi lihat juga cara berpikir mereka. Saya kira mereka tidak akan statis, mereka akan selalu mengaktualisasikan, itu tidak soal," ujar dia.
Andreas juga memastikan, UKP-PIP yang dibentuk Presiden Jokowi berbeda dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang dibentuk pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Namun, kedua lembaga tersebut memilih tujuan yang sama yakni membina ideologi Pancasila.
"Ya bentuknya pasti tidak sama dengan P4," tutupnya.