Umumkan Hasil Pemilu Dalam 3 Hari, Aldera Siapkan 1,6 Juta Relawan Catat di TPS
Lebih dari 1,6 juta relawan catat disiapkan Aldera di TPS untuk mengawal penghitungan perolehan suara.
Relawan ini akan mengawal penghitungan perolehan suara.
Umumkan Hasil Pemilu Dalam 3 Hari, Aldera Siapkan 1,6 Juta Relawan Catat di TPS
Aliansi Demokrasi untuk Rakyat (Aldera) menyiapkan lebih dari 1,6 juta relawan catat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Relawan ini akan mengawal penghitungan perolehan suara.
Sekretaris Umum Aldera, Valentina Sagala mengatakan, akurasi penghitungan suara Aldera bersama stakeholder terkait tak akan berbeda jauh.
Sebab, dua relawan yang ditempatkan di setiap TPS akan mengupload perhitungan suara berdasarkan C1 plano.
Valentina menyampaikan pihaknya menggandeng berbagai elemen untuk memastikan jumlah relawan catat maupun verifikator hasil Pemilu, mulai dari perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta hingga partai politik.
"Kami akan menggalang seluas luasnya kerja sama dengan perguruan tinggi, organisasi masa (ormas), dan partai politik. Kami yakin pihak partai politik yang paling memiliki kepentingan. Dari 823.200 TPS yang ada kita akan menempatkan 1.640.400 relawan catat," kata Valentina melalui keterangan tertulis, Selasa (19/9).
"Saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengawasi 823.200 TPS. Untuk itu kami menghimpun dua orang relawan di tiap TPS untuk menjadi juru catat dan kemudian akan melakukan input, sehingga dapat kami infokan 3 hari setelah pencoblosan," sambungnya.
Hasil penghitungan suara tersebut disampaikan Valentina dapat diakses masyarakat melalui situs jagatps .id yang telah diluncurkan Senin (18/09). Tak hanya itu, Aldera juga tengah menyiapkan aplikasi berbasis android dan IOS.
Dengan aplikasi tersebut diharapkan informasi hasil perhitungan suara menyangkut Pilpres dan Pileg dapat diakses masyarakat yang menetap di daerah tertinggal.
Valentina menekankan, pentingnya kecepatan dalam perhitungan hasil Pemilu guna meminimalisir potensi penyalahgunaan yang berdampak pada kecurangan.
Proses perhitungan hasil pemilu disebutnya merupakan tahapan yang sangat krusial.
Semakin lama proses itu dilakukan, semakin besar potensi kecurangan terjadi.
"Oleh karena itu kami memperkenalkan sebuah sistem informasi teknologi yang meliputi pengumpul, verifikasi, input rekapitulasi, dan penulisan pengumuman hasil pemilu. Kami optimis dapat mengumumkan hasil pemilu tersebut tiga hari setelah hari pencoblosan,"
tegas Valentina.
merdeka.com
Senada, aktivis Aldera, Tino Rahardian menuturkan lambatnya pengumuman hasil pemilu oleh KPU disebabkan banyaknya tingkatan atau birokrasi dalam penghitungan suara. Tino meyakini Aldera bersama stakehokder terkait dapat memenuhi kebutuhan jumlah relawan dan verifikator di seluruh TPS di nusantara.
Sebagai contoh dirinya menggambarkan Provinsi Jabar sebagai salah satu terpadat di Indonesia hanya membutuhkan 50 verifikator. Masing-masing verifikator akan memegang 200 data TPS.
"Berapa total verifikator tingkat nasional, 200 data per hari, kita menghitung hanya butuh 276 verifikator untuk menghitung. Kami meakini mampu karena ini kerja kolosal, gotong royong untuk menjaga demokrasi," kata Tino.