UNS Solo ancam keluarkan mahasiswa yang terlibat Gafatar
Terkait keterlibatan dua mahasiswi dari Fakultas Teknik, Darsono mengaku masih akan melacak secara administrasi.
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengancam akan memberikan sanksi berat bagi mahasiswanya yang terlibat organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Tak main-main sanksi yang diberikan berupa pengeluaran atau drop out (DO).
"Gafatar itu gerakan sosial kemanusiaan yang dilarang. Gerakan yang mereka lakukan itu mengarah pada ideologi yang menyimpang. Kami tak segan-segan untuk mengeluarkan mereka yang terbukti mengikuti Gafatar," ujar Wakil Rektor (WR) III bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Darsono, Rabu (13/1).
Darsono mengatakan Kemendagri juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa Gafatar merupakan organisasi terlarang. Sebelum dikeluarkan, jelas Darsono mahasiswa yang diduga terlibat akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Jika memang terbukti bergabung dengan gerakan yang menginduk pada Nabi Palsu Ahmad Musaddeq tersebut langsung dikeluarkan.
Terkait keterlibatan dua mahasiswi dari Fakultas Teknik, Darsono mengaku masih akan melacak secara administrasi. Pasalnya, sejak Desember 2015 kedua mahasiswa ini tidak pernah hadir atau masuk perkuliahan.
"Kami akan menelusuri terlebih dahulu, apa alasan mereka tidak masuk kuliah. Kalau mengarah pada Gafatar ya kita keluarkan," tegasnya.
Sebelumnya, dua mahasiswa Fakultas Teknik UNS, yakni Silvi Nurfitriani dan Finda Amalia Makruf sejak Desember 2015 tidak pernah mengikuti kegiatan perkuliahan. Mereka diduga bergabung dalam organisasi Gafatar.