Update Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jalur Trans Flores Lumpuh Total
Kasat Lantas Polres Flores Timur, Iptu Agus Heriawan mengatakan, pasca-erupsi semalam abu vulkanik dan material lainnya memenuhi badan jalan
Jalur trans Flores tepatnya di Hokeng, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat terdampak semburan abu vulkanik.
Bahkan sejumlah pohon besar tumbang menutupi tepi jalan, akibatnya arus lalu lintas dari Maumere Kabupaten Sikka ke Larantuka Kabupaten Flores Timur dan sebaliknya lumpuh total.
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Km
- Terdampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, Bandara Gewayantana Flores Timur Ditutup
- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Jumlah Pengungsi Mencapai 2.331 Orang
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Tiga Desa di Flores Timur Tertutup Abu Vulkanik
Kasat Lantas Polres Flores Timur, Iptu Agus Heriawan mengatakan, pasca-erupsi semalam abu vulkanik dan material lainnya memenuhi badan jalan, sehingga membuat kendaraan susah untuk melewati jalur utama tersebut.
"Saya imbau kepada masyarakat Flores Timur, Kabupaten Sikka maupun Kabupaten Ende menunda dulu keberangkatannya, hingga jalan Hokeng kembali normal," jelasnya, Senin ((4/11).
Menurut Agus Heriawan, kondisi jalan raya di Hokeng Jaya sangat tidak layak untuk dilalui kendaraan, selain abu vulkanik yang sangat tebal, juga karena licin sehingga bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
"Banyak pohon tumbang dan lumpur abu vulkanik penuhi jalan. Jadi masyarakat dimohon agar ada kepentingan yang tidak mendadak ditunda dulu m, hingga keadaan kembali normal," tutupnya.
Sebelumnya, gunung api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi, Minggu (3/11) tengah malam tadi.
Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini. Korban meninggal dunia terbanyak merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).