UPDATE TERKINI: Operasi pencarian AirAsia QZ8501
Kronologi lengkap Operasi pencarian AirAsia QZ 8501
UPDATE TERKINI PROSES PENCARIAN PESAWAT AIRASIA QZ8501
15.16 WIB: Suasana haru dan duka menyelimuti ruangan khusus yang disediakan Bandara Juanda untuk keluarga para penumpang AirAsia QZ8501.Bahkan para keluarga berteriak histeris saat menyaksikan salah satu stasiun tv menayangkan serpihan dan korban pesawat nahas itu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
15.07 WIB: Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI AU Supriadi mengatakan bahwa anggotanya telah menemukan 3 jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ8501. Penemuan itu ditemukan di titik radial 225 jarak 97 mil dari Pangkalanbun. "Evakuasi dari kantor Basarnas Banjarmasin memakai Helikopter Ois, dari hasil kegiatan di lokasi menemukan 3 mayat," kata Supriadi di lokasi, Selasa (30/12).Sementara itu dari laporan tim Basarnas lainnya sudah menemukan 6 jenazah di laut.
15.06 WIB: Kronologi penemuan serpihan pesawat AirAsiadi Pangkalanbun
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo memastikan penemuan serpihan pesawatdan jenazah di peraian Pangkalanbun, Kalimantan Tengah adalah milik pesawatAirAsia QZ8501.
14.56 WIB: Salah satu seorang nelayan, Rahmat mendengar suara ledakan saat dirinya di tengah Laut Singgora, Kalimantan Tengah pada Minggu (28/12) sekitar pukul 09.00 WITA. Dia menduga ledakan itu berasal dari pesawat AirAsia QZ 8510 yang saat ini masih hilang
14.54 WIB: Pencarian hari ketiga pesawatAirAsia QZ8501 menemukan titik terang. Setelah ditemukan sejumlah serpihan, tim pencari juga menemukan bayangan di dalam perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. "Pesawat Hercules TNI AU yang menggambarkan bayangan di dalam laut, seperti diduga bentuk pesawat , pada pukul 13.00 Wib," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (30/12).
14.50 WIB: Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menyatakan serpihan-serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah merupakan bagian dari pesawatAirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12).
"Dari temuan itu, saya selaku search and rescue koordinator, memastikan 95 persen lokasi yang tergambar di sini adalah lokasi serpihan-serpihan yang diduga berasal dari pesawat AirAsia," kata Soelistyo dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Kemayoran.
14.49 WIB: Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menerangkan:
Pesawat C 295 TNI AU menemukan benda serpihan yang mengapung pada posisi 03.46.50 S.
Hercules menemukan lempengan logam.
Hercules yang menemukan bayangan seperti diduga bentuk pesawat. Pencarian dilakukan untuk meyakinkan temuan dan melihat benda mengapung yang diduga salah satu jasad dari penumpang berikut beberapa serpihan.
TNI AL KRI Bung Tomo melihat yang diduga benda terapung emergency exit pintu pesawat.
KRI Bung Tomo bersama melaksanakan pencarian sekaligus, cari emergency exit.
13.49 WIB: Ini titik ditemukannya serpihan diduga milik AirAsia
Serpihan pertama di 03.52,50 lintang selatan, 110.30,53 bujur timur. Serpihan kedua 03527,3 selatan dan 110,30,18 selatan. Serpihan ketiga 03.52,62 lintang selatan dan 110.29,39 bujur timur
13.37 WIB: Sejumlah serpihan benda yang diduga pesawatAirAsia QZ8501 ditemukan oleh tim SAR. Seorang fotografer AFP yang ikut dalam penerbangan untuk mencari AirAsia melihat serpihan-serpihan itu mengapung di laut. Puing-puing itu menyerupai pelampung, pintu pesawatdan ada tabung berwarna oranye. Serpihan itu bertebaran di laut.
"Kami melihat ada sekitar 10 benda besar dan benda berwarna putihjumlahnya banyak," kata Pangkoopsau 1 Marsda Agus Dwi Putranto dalam keterangan persnya di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah , Selasa (30/12).
SELENGKAPNYA:
FOTO-FOTO SERPIHAN DIDUGA DARI AIR ASIA
12.57 WIB: Seorang nelayan, Taha menemukan serpihan diduga merupakan bagian ekor AirAsia QZ 8510 yang saat ini hilang dan masih tahap pencarian. Penemuan itu terjadi di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh.
12.52 WIB: Seperti yang dilaporkan wartawan merdeka.com dari Pangkalanbun, Selasa (30/12), benda berwarna oranye tersebutnampak seperti sebuah pelampung, sedang di sekitarnya nampak serpihan warna putih yang diduga berasal dari pesawatAirAsia.
12.41 WIB: Benda mirip pintu darurat pesawatterlihat tim pencari pesawatAirAsia QZ8501 yang hilang sejak dua hari terakhir. Informasi ini disampaikan oleh Kantor BeritaAgen France-Presse lewat akun Twitter resminya, Selasa (30/12). Letak penemuannya dari Pangkalan Bun sekitar 105 Nautical Mile (setara 190 kilometer).
12.27 WIB: Rabu besok (31/12), PT Angkasa Pura I dan AirAsia berencana melakukan trip (perjalanan) ke lokasi pencarian bersama keluarga penumpang AirAsia QZ8501. Tentu saja, tetap harus berkoordinasi dengan pihak Basarnas.
11.41 WIB: Badan SAR Nasional mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang dilaporkan oleh nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam. Pesawat itu yakni CN 235 milik TNI AL dan ME 35."Kita kirim ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang berukuran panjang empat meter dan lebar satu meter berwarna merah putih oleh nelayan tersebut," ujar Deputi Potensi SAR, Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, Selasa (30/12).
11.36 WIB :Tim SAR memperluas lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. Hari ketiga pencarian, Selasa (30/12), Basarnas memperluas wilayah pencarian menjadi tiga belas titik yang terbagi di kawasan Bangka Belitung, kalimantan Barat dan kalimantan Selatan.
"Awalnya pencarian hanya 4 area, hari kedua 7 area dan har ini kita tingkatkan dan diperluas menjadi 13 area," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo dalam keterangan persnya di Kantor Basarnas Jakarta, Selasa (30/12).
11.13 WIB: Selain Korea Selatan, Singapura, Australia dan Malaysia, kini giliran China akan membantu operasi pencarian pesawat berpenumpang 155 orang itu.
11.01 WIB: Ketua Adat Belitung Timur Hadi Muhammad Sae'i (78) berdoa sambil memegang tasbihdi Posko SAR Terpadu Desa Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Selasa (30/12). Menurut beliau, hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 ini disebabkan oleh campur tangan jin dari alam gaib.
10.48 WIB: Polairud mendapatkan informasi kalau seorang nelayan menemukan benda diduga serpihan ekor pesawatAirAsia di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Benda tersebut berbentuk serpihan berwarna merah dan putih.
10.43 WIB: Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat. Laporan penemuan tersebut berasal dari seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
10.29 WIB: Dua orang nelayan mengaku mendengar suara dentuman keras di sekitar perairan Pangkalanbun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Setelah itu, para nelayan melaporkan ke Basarnas.
"Ada satu informasi pada malam hari, nelayan melihat tapi tidak dengar dentuman, yang satu lagi melihat dan mendengar dentuman," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo saat jumpa pers di kantor Basarnas Jakarta, Selasa (30/12)
Berikut KRONOLOGI LENGKAP 48 jam hilangnya AirAsia QZ8501.
Minggu (28/12)
05.20 WIB: Pesawat AirAsia QZ8501 berangkat dari Bandara Juanda dan diperkirakan tiba di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat.
06.10 WIB: Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Djuanda mengatakan pesawat masih berada di ketinggian 32 ribu kaki, dan melewati jalur M635.
06.12 WIB: AirAsia melewati wilayah ATC Jakarta, pilot menghubungi otoritas di Soekarno-Hatta. Ada cuaca buruk sehingga idealnya harus keluar jalur normal.
06.17 WIB: Pesawat AirAsia Jenis Airbus 320 rute Surabaya-Singapura mengalami lost contact dengan air traffic control (ATC) Bandara Soekarno Hatta saat pesawat berada di sekitar Teluk Kumai.
06.18: Pesawat AirAsia QZ8501 hilang dari radar ATC Bandara Soekarno Hatta.
06.52 WIB: Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 seharusnya memasuki wilayah udara Singapura.
07.27 WIB: Communications AirAsia Indonesia mengatakan pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dengan air traffic control (ATC) Bandara Soekarno Hatta.
07.30 WIB: Basarnas menerima informasi Pesawat AirAsia Jenis Airbus 320 Rute Surabaya-Singapura hilang. Mereka pun langsung melakukan upaya pencarian dan berkoordinasi dengan Basarnas di wilayah.
11.00 WIB: TNI Angkatan Udara langsung mengirim dan menerbangkan pesawat Boeing 737 untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak.
12.00 WIB: Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan enam unit kapal dan dua helikopter untuk membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 Rute Surabaya-Singapura.
13.10 waktu Singapura: Tim SAR Singapura mulai bergerak, kapal-kapal navigasi kesatuan laut, radio pantai, semua kapal lewat situ beri pertolongan, beri informasi apabila ditemukan tanda-tanda pesawat AirAsia QZ8501.
16.30 WIB: Setelah mencari selama 2,5 jam, TNI AU batalkan pencarian AirAsia QZ8501 karena kendala cuaca yang sangat buruk.
Senin (29/12)
05.30 WIB: TNI AU dengan satu pesawat Hercules dari Halim, satu Boeing dari Makassar, satu heli dari Bogor dan satu heli dari Pontianak kembali mencari keberadaan AirAsia QZ8501.
06.00 WIB: TNI AD mengirimkan 4 helikopter dari Pusat Penerbangan TNI AD untuk mencari AirAsia di sekitar perairan Bangka Belitung.
07.00 WIB: Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung menerjunkan 13 penyelam untuk membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak.
08.00 WIB: Pemkab Belitung Timur minta bantuan nelayan untuk mencari AirAsia QZ8501.
08.00 WIB: TNI AL turunkan KRI penyapu ranjau untuk mencari AirAsia.
09.00 WIB: Australia mengerahkan sebuah pesawat Royal Australian Force (RAAF) AP-3C Orion untuk membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak kemarin.
09.30 WIB: TNI AL terjunkan 53 orang personel pasukan gabungan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) untuk melakukan pencarian AirAsia QZ8501 di wilayah perairan.
10.00 WIB: Badan Sar Nasional (Basarnas) dan kepolisian sisir Pulau Nangka, Belitung Timur untuk cari AirAsia QZ8501.
11.30 WIB: Basarnas pinjam kapal sonar BPPT untuk mencari AirAsia QZ8501.
12.00 WIB: Kementerian Koordinator Kemaritiman mengirim kapal milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk cari AirAsia QZ8501.
12.10 WIB: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melakukan analisis data citra satelit resolusi tinggi untuk wilayah perairan antara Belitung dan Kalimantan untuk membantu mencari keberadaan pesawat airasia QZ8501.
12.30 WIB: Pesawat pemantau Orion milik Australia melaporkan menemukan objek asing di sekitar Pulau Nangka.
16.39 WIB: Ini drama lima menit sebelum AirAsia QZ8501 hilang kontak
18.00 WIB: Pencarian hari kedua AirAsia QZ8501 sedikit ada kemajuan. Tim Pencari menemukan benda berwarna kuning di kawasan hutan di Pulau Nasik, Selat Bangka, yang diduga puing pesawat nahas yang jatuh pada Minggu (28/12) pagi.
18.12 WIB: Datangi Basarnas, Presiden Jokowi pantau langsung pencarian AirAsia
19.03 WIB: Hari ini tim SAR mengaku sempat menemukan kabar gembira soal keberadaan pesawatAirAsia QZ8501. Pesawat Australia mengaku menangkap sinyal emergensi dari sekitar Kepulauan Bangka Belitung, namun setelah diteliti, sinyal darurat itu bukan dari AirAsia.
19.36 WIB: KRI Pattimura gerak ke arah temuan genangan minyak di Belitung
Selasa (30/12)
02.00 WIB: Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 diperluas hingga laut lepas perairan Bangka seperti Pulau Lung dan pulau Tepi. Hingga malam hari petugas dari Tim SAR menggunakan teropong memantau perairan
06.15 WIB: Total ada 13 sektor pencarian Pesawat AirAsia, pagi ini, baik laut maupun darat
07.00 WIB: Hari ini pencarian terhadap pesawat AirAsia QZ8501 kembali dilanjutkan. Untuk mencari pesawat tersebut, Kodam XII Tanjungpura ikut berperan dengan mengerahkan 1 Kompi Yonif 631 di Kumai.
09.03 WIB: Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ketiga diperluas. Setelah sebelumnya 7 area,hari ini pencarian diperluas menjadi 13 area.
Seluruh kekuatan tim SAR dikerahkan. Tim dari TNI AD, AL dan AU serta Polri langsung melakukan pencarian pada hari ketiga. Selain itu, bantuan dari negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan juga ikut melakukan pencarian.
Baca juga:
JK puji kerja keras tim SAR temukan AirAsia yang hilang
Jenazah penumpang AirAsia akan diidentifikasi di Pangkalanbun
Usai cek ke Pangkalanbun, Jokowi langsung terbang ke Surabaya
Kronologi lengkap 48 jam hilangnya AirAsia QZ 8501
Risma ikut papah keluarga korban AirAsia yang histeris di Juanda