Usai Diberi Bantuan, Pengasuh Ponpes Diminta Buat Video Terima Kasih ke Bupati Jember
Pihak Pemkab Jember mengaku bahwa kabar penarikan bantuan hanya kesalahan komunikasi, dan bantuan sudah diserahkan kembali secara penuh, pada Jumat (14/02) sore.
Bupati Jember dr Faida merespons viralnya kabar penarikan bantuan untuk korban banjir di salah satu pesantren. Namun bantahan itu hanya disampaikan melalui akun Instagram resminya, dr.faidaofficial.
Dalam postingan yang diunggah pada Minggu (16/02) sekitar pukul 23.30 WIB itu, Faida menyatakan "terima kasih atas atensi info soal link soal penarikan bantuan". Kemudian akun tersebut memposting ulang (regran) postingan dari akun resmi Pemkab Jember yang berisi klarifikasi dari Camat Kaliwates, Asrah Wadono. Selang 1 jam berikutnya, atau Senin (17/02) sekitar pukul 00.24 WIB, akun resmi Faida kembali memposting klarifikasi dalam isi yang sama, hanya formatnya berbeda. Postingan serupa juga kembali diunggah beberapa kali oleh akun Instagram resmi Pemkab Jember, dalam waktu yang hampir berdekatan.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Inti dari beberapa postingan tersebut adalah kembali menegaskan pernyataan Camat Kaliwates, Asrah saat dikonfirmasi merdeka.com pada Jumat (14/02) lalu. Yakni bahwa kabar penarikan bantuan hanya kesalahan komunikasi, dan bantuan sudah diserahkan kembali secara penuh, pada Jumat (14/02) sore.
Asrah memang mendatangi Ponpes Baitul Ilmi pada Jumat (14/02) sore, atau seminggu setelah kedatangan Bupati Jember, dr Faida. Hal itu juga sudah dikonfirmasi oleh Ustaz Mastur, pengasuh Ponpes Baitul Ilmi.
Usai dikonfirmasi, Asrah juga mengirimkan video pendek berdurasi 9 detik. Isinya, secara kompak, Ustaz Mastur bersama seluruh santri mengucapkan kalimat: "Terima kasih ibu Bupati. Bantuan kepada para santri sudah lengkap, sejumlah 18 santri."
"Video itu inisiatif bersama. Tapi memang saya sampaikan (agar mereka mengucapkan) disampaikan terima kasih bersama, biar tidak ada dusta di antara kita. Bahwa bantuan sudah diberikan," ujar Asrah saat dikonfirmasi.
Hal sedikit berbeda disampaikan Ustaz Mastur, pengasuh Ponpes Baitul Ilmi. "Iya, setelah penyerahan, kita diminta membuat video. Kata-katanya mengucapkan selamat (terima kasih) kepada bupati. Kita mau gimana, ya terima kasih sudah diberikan sisa bantuannya," ujar pria yang juga pengajar di IAIN Jember ini.
Mastur mengakui, inisiatif pembuatan video tersebut, datangnya murni dari camat. "Iya. Pak camat merekam, kita juga suruh ngerekam," tutur Mastur.
Selain menyerahkan bantuan, camat Asrah juga sempat mempertanyakan kenapa hal ini bisa menyebar ke media. "Katanya sampai masuk ke media online nasional. Ini kan bisa sampai (dibaca orang) kementerian," ujar Mastur.
Pembicaraan soal viral yang sampai dimuat di media online itu, juga diakui Asrah. "Tadi saya sampaikan ke Ustaz Mastur kok beritanya kayak gini? Saya tidak tahu," ujar Asrah menirukan jawaban Mastur.
(mdk/cob)