Usai diboikot, Panglima TNI minta maaf ke wartawan
Saat itu Jenderal Gatot dihubungi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri rapat terbatas pembahasan alutsista.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta maaf kepada wartawan atas dibatalkannya secara sepihak konferensi pers tentang hasil TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2015 di Balai Kartini, kemarin. Saat itu Jenderal Gatot dihubungi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri rapat terbatas pembahasan alutsista.
"Saya minta maaf kepada teman-teman media kemarin yang tidak bisa menghadiri konferensi pers acara TMMD karena Presiden telepon saya suruh cepat menghadiri rapat di Istana bahas alutsista," kata Gatot usai olahraga bersama wartawan di Mako Kohudnas TNI AU, Jakarta, Jumat (4/12).
Dia juga mengatakan, hari ini dirinya dan pejabat TNI lainnya akan kembali rapat bersama Presiden Jokowi untuk membahas alutsista.
"Hari ini saya juga rapat lagi sama Presiden bahas alutsista," ujar dia yang memakai pakaian olahraga.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diboikot oleh sejumlah wartawan. Penyebabnya, Gatot membatalkan sepihak jadwal konferensi pers tentang hasil TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2015, sekaligus membuka rapat Paripurna TMMD ke-36 di Gedung Balai Kartini, Jalan Garot Subroto,Jakarta Selatan, Kamis (3/12). Padahal wartawan sudah menunggu Gatot cukup lama.
Awalnya mantan Kasad tersebut akan menyelenggarakan konferensi pers (konpres) terkait sejumlah isu setelah temu dengan purnawirawan yang juga berlangsung di Balai Kartini. Bahkan, sejumlah perlengkapan pengeras suara untuk konpres telah disiapkan oleh staf penerangan TNI AD. Puluhan wartawan juga sudah siap mengabadikan gambar dan merekam, namun Panglima tak kunjung hadir.
"Sebentar lagi ya (konpres), tadi Panglima memang mau konpres tapi beliau dadak mau makan siang dulu," kata salah satu staf penerangan TNI kepada sejumlah awak media yang sudah lama menunggu dari pagi.
Namun, hingga siang hari para wartawan menunggu lama, pimpinan militer tertinggi itu pun tak kunjung menemui awak media yang sudah menunggu di pelataran gedung.
"Kita sudah nungguin lama ini, peralatan kamera udah dipasang, tidak jadi konpres," keluh salah satu wartawan televisi yang enggan disebut namanya.