Usai ditutup, yayasan Dimas Kanjeng di Kaltim sering didatangi orang
Usai ditutup, yayasan Dimas Kanjeng di Kaltim sering didatangi orang. Diduga yayasan ini menipu orang hingga miliaran rupiah.
Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Ta'lim Daarul Ukhuwah di Samarinda, diduga merugikan pengikutnya hingga miliaran rupiah. Namun sayang sampai saat ini, yang melapor ke polisi baru satu orang.
"Beberapa orang yang datang ke padepokan, melihat dari luar, sempat bicara-bicara ke warga sekitar padepokan ini. Ada yang mengaku rugi ratusan juta, ada yang rugi Rp 1 miliar," kata tetangga padepokan, Suyamto saat berbincang bersama merdeka.com, Senin (17/10).
Yang disayangkan, warga diduga pengikutnya itu, tidak menemui ketua RT 22 Neneng, yang tidak lain istri Suyamto. Daarul Ukhuwah berada di RT 22, Jalan Ir Sutami, kelurahan Karang Asam Ulu, kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.
"Yang bicara dengan tetangga-tetangga di sini, sayang sekali tidak menemui istri saya atau saya. Jadi belum bisa dipastikan apakah benar rugi ratusan juta sampai miliaran, atau apakah benar itu pengikutnya," terang Suyamto.
"Tapi memang tidak sedikit orang yang mondar mandir depan padepokan naik motor, sambil melihat ke dalam padepokan. Seandainya menemui saya, kemungkinan saya arahkan melapor ke kepolisian, supaya jelas," tambah Suyamto.
Hingga saat ini, pemimpin yayasan Sumaryono masih buron. Diduga dia berada di Surabaya, Jawa Timur.
Sejauh ini polisi masih mencari kepastian keberadaannya, usai pelaporan salah seorang pengikutnya ke Polresta Samarinda, Ida (42), warga Samarinda yang tinggal di Jalan AW Syachranie, Sabtu (8/10) lalu. Ida mengaku ditipu mencapai Rp 23,5 juta.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono memastikan Sumaryono masih dicari dan belum dipastikan keberadaannya.
"Ya masih kita cari ya sampai sekarang. Posisi terakhir dia berada di Jawa Timur, masih terkait laporan sebelumnya (pelapor atas nama Ida)," kata Sudarsono.