Usai Nyepi, remaja Denpasar gelar tradisi ciuman massal
"Omed-omedan artinya tarik menarik untuk kebersamaan setelah Nyepi," kata tokoh desa adat setempat.
Remaja di Desa Sesetan Denpasar, Bali, menggelar Omed-omedan atau tradisi ciuman massal, Rabu (13/3). Tradisi tahunan itu digelar sehari setelah Hari Raya Nyepi.
Omed-omedan digelar di jalan raya tepat di depan balai desa Sesetan. "Omed-omedan artinya tarik menarik untuk kebersamaan setelah Nyepi," kata tokoh desa adat setempat, I Gusti Ngurah Oka Putra.
Tradisi unik ini dimainkan oleh remaja desa Sesetan yang terbagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Setiap sesi, masing-masing kelompok mengeluarkan jagonya.
Begitu siap, dua kelompok itu berdiri berhadapan. Mereka lantas didorong kelompoknya masing-masing. Setelah mendekat, pasangan ini saling dekap dan melancarkan ciuman.
Hanya saja, aksi ciuman ini tak berlangsung lama. Panitia lantas menyiramkan air ke pasangan itu sebagai tanda untuk mengakhiri ciuman.
Ribuan warga dan wisatawan yang menyaksikan tradisi itu berusaha mengambil foto saat pasangan itu berciuman. "Asik sekali dan pengen ikut," ujar Santi, salah satu penonton.