Usai Pemeriksaan, 6 Polisi Bawa Senpi Saat Demo di Kendari Akan Disidang Disiplin
Keenam orang polisi itu berinisial DK, GM, MI, MA, H dan E itu. Dua mahasiswa meninggal akibat tertembak, sedangkan satu warga menjadi korban peluru nyasar.
Enam orang polisi terbukti kedapatan membawa senjata api saat mengamankan demo mahasiswa di DPRD Sulawesi Tenggara, masih proses pemberkasan. Dua mahasiswa meninggal akibat tertembak, sedangkan satu warga menjadi korban peluru nyasar.
Keenam orang polisi itu berinisial DK, GM, MI, MA, H dan E itu. Jika pemeriksaan sudah selesai, maka sidang bisa segera digelar.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Siapa yang tergabung dalam KTH Wanapaksi di Desa Jatimulyo? Para anggota kelompok itu antara lain penderes, petani, peternak kambing, warga yang dulunya pemburu, dan pembudi daya lebah.
"Segera diajukan ke sidang disiplin," tutur Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Golden Hart saat dikonfirmasi, Minggu (6/10).
Sebelumnya, Tim Investigasi Polri memastikan enam polisi yang ditugaskan mengamankan demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Sultra, terbukti membawa senjata api.
Demo yang terjadi Kamis 26 September lalu berujung ricuh. Dua mahasiswa meninggal akibat tertembak, sedangkan satu warga menjadi korban peluru nyasar.
"Kami tetapkan enam anggota jadi terperiksa karena saat unjuk rasa membawa senjata api," ujar Kepala Biro Provost Divisi Propam Mabes Polri Brigjen Hendro Pandowo, Kamis (3/10/2019). Dikutip dari Antara.
Menurut dia, polisi itu membawa senjata laras pendek jenis SNW dan HS. Tim investigasi masih memeriksa keenam polisi dari Polda Sultra dan Polres Kendari. Keenam polisi itu berinisial DK, GM, MI, MA, H dan E.
"Ini kami dalami kenapa senjata itu dibawa saat pengamanan unras, padahal sudah disampaikan oleh kapolri untuk tidak bawa senjata," ujarnya.
Tim Mabes Polri menelusuri penembak mendiang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra, Randi dengan melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa senjata saat pengamanan demo mahasiswa.
Hendro mengatakan, dalam olah TKP di Jalan Abdullah Silondae, Kendari, polisi menemukan tiga buah selongsong peluru di saluran drainase di depan kantor Disnakertrans Sultra, Sabtu (28/9/2019).
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kasus 6 Polisi Bawa Senpi Saat Demo di Kendari Masuk Tahap Pemberkasan
6 Polisi Terbukti Bawa Senjata Api Saat Amankan Demo Mahasiswa di Kendari
Mabes Polri Periksa 6 Polisi Terkait Kasus Penembakan Mahasiswa Kendari
Presiden Mahasiswa IPB: Ini September Berdarah
Demo di Gedung DPR, HMI Sebut Tewasnya Mahasiswa di Kendari Pelanggaran HAM
Komnas HAM Desak Kapolda Sultra Segera Ungkap Kasus Tewasnya Dua Mahasiswa Saat Demo
Tim Investigasi Periksa 13 Saksi Kematian 2 Mahasiswa saat Demo di Kendari