Usai teror bom Surabaya, Polri waspadai sel tidur JAD di wilayah ini
Polri meyakini rentetan aksi terorisme di Jawa Timur dilakukan oleh kelompok radikal Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok pimpinan Aman Abdurrahman alias Oman Rochman itu cukup besar di wilayah Jawa.
Polri meyakini rentetan aksi terorisme di Jawa Timur dilakukan oleh kelompok radikal Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok pimpinan Aman Abdurrahman alias Oman Rochman itu cukup besar di wilayah Jawa.
"Yang sudah disampaikan Pak Kapolri ini kebangkitan sel-sel JAD. Yang paling besar JAD di Jabar, Jabodetabek, Jatim. Ini yang harus kita waspadai," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (14/5).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
Selain itu, Polri juga mewaspadai kebangkitan sel-sel tidur yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. "Daerah-daerah lain juga ada, seperti Bima (NTB), Poso (Sulteng), itu JAD semua. Sekarang sel-sel tidur itu banyak sekali," tutur Setyo.
Setyo mengatakan, Polri telah memiliki database anggota kelompok-kelompok radikal tersebut. Polri bersama intelijen juga terus memantau pergerakan mereka.
Namun dia tak merinci soal upaya mencegah sel tidur di luar tiga wilayah besar tersebut bangkit lagi. Yang pasti, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memerintahkan seluruh jajarannya Siaga I dengan meningkatkan kewaspadaan dan keamanan.
"Untuk masyarakat silakan beraktivitas seperti biasa tanpa mengurangi kewaspadaan. Kami akan menjaga masyarakat," ucap Setyo.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Satu kantung mayat disiapkan untuk potongan tubuh bomber yang tercecer di Polrestabes
Bom Surabaya dan Sidoarjo, 4 terduga pelaku ditembak mati dan 9 lainnya hidup
Korban ledakan bom Surabaya sempat tinggalkan pesan perpisahan kepada suami
Tim Jihandak Polda Jatim evakuasi serpihan bom di rusunawa Wonocolo Sidoarjo
Viral di medsos Makorem Kupang diancam bom, ini kata polisi
Polisi kembali tangkap terduga teroris di Graha Pena Surabaya