Usai Tsunami, Anak Krakatau Masih Sering Keluarkan Dentuman
Dentuman dari anak gunung Krakatau di perairan Selat Sunda masih terjadi hingga Selasa (26/12). Dentuman dengan interval yang cukup sering, sekira satu sampai tiga menit sekali, bunyi seperti ledakan.
Dentuman dari anak gunung Krakatau di perairan Selat Sunda masih terjadi hingga Selasa (26/12). Dentuman dengan interval yang cukup sering, sekira satu sampai tiga menit sekali, bunyi seperti ledakan.
Dari Desa Sumur hingga Desa Labuan, yang jaraknya lebih kurang 49 kilometer dentuman masih sangat terdengar. Dari kejauhan, dentuman terdengar disertai cahaya kilatan petir di atas anak gunung krakatau.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Menurut pedagang nasi Padang, Uni Gadis mengaku kalau dentuman sudah terasa sejak selama hampir satu tahun terakhir.
"Sudah lama itu (dentuman), sejak setahun yang lalu lah," katanya saat ditemui di Desa Labuan, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12) malam.
Katanya, warga mulai panik saat kembali mendengar dentuman usai tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam lalu. Di mana sebelumnya sudah terbiasa mendengar dentuman tersebut.
"Kalau dulu (dengar dentuman) itu biasa. Tapi pas malam Minggu itu sekarang jadi pada panik," ujarnya.
Tsunami diduga akibat longsoran dari anak gunung Krakatau. Sedikitnya, 429 tewas dalam tragedi itu.
Kepala Desa Suka Rame, Kabupaten Pandeglang, Banten Jaenal mengaku ada empat orang warganya yang tewas menjadi korban tsunami. Di desa tempat ia tinggal ini ada sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK).
"Ada empat orang yang meninggal, dua perempuan dan dua laki-laki," kata Jaenal kepada merdeka.com di lokasi, Banten, Senin (24/12).
Saat kejadian, ia dalam kondisi tertidur lelap bersama dengan 5 orang lainnya. Dan saat itulah, Jaenal yang sedang tidur di dalam kamar ini mendengar suara seperti orang sedang perang menggunakan senjata api.
"Saya bangun itu bukan dibangunin, tapi karena denger kaya dentuman orang lagi perang. Saya pikir juga itu tower jatuh, eh enggak taunya tsunami," ujarnya.
Baca juga:
Gunung Anak Krakatau bertambah tinggi 4 sampai 6 meter setiap tahun
Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga
Kisah Letusan Krakatau Disebut-sebut Menginspirasi Lukisan Terkenal Seniman Norwegia
Sejarah Munculnya Anak Krakatau, Letusannya Bikin Tsunami Banten
Sejarah Kedahsyatan Letusan Gunung Krakatau dan Tsunami Banten
Beginilah Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau dari Udara