Vaksinasi Covid-19 Bisa Gagal jika Penerapan Protokol Kesehatan Terus Menurun
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman mengingatkan upaya pencegahan penularan Covid-19 tidak boleh kendor. Menurunnya disiplin protokol kesehatan akan berdampak kegagalan vaksinasi.
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman mengingatkan upaya pencegahan penularan Covid-19 tidak boleh kendor. Menurunnya disiplin protokol kesehatan akan berdampak kegagalan vaksinasi.
"Ingat, contoh terkini, 2018 ebola itu gagal dikendalikan vaksinasi akibat negaranya, penduduknya abai, coverage rendah, angka reproduksi tinggi," ucap Dicky dalam satu diskusi secara virtual, Sabtu (19/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara menjamin keselamatan pasien dalam program vaksinasi? Penggunaan jarum suntik sekali pakai atau jarum suntik autodisable (ADS), yang sesuai dengan standar WHO (World Health Organization) adalah salah satu upaya untuk menjamin keselamatan pasien dan menurunkan risiko infeksi dari peralatan medis yang terkontaminasi.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Untuk itu, ia terus mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat disiplin dan terus meningkatkan kualitas tanggung jawab masing-masing dalam pencegahan penularan Covid-19.
"Kita enggak bisa sambil tunggu vaksinasi tidak melakukan pengendalian upaya 3T, 3M, termasuk pembatasan-pembatasan diabaikan, makin jauh dari keberhasilan program vaksinasi," tuturnya.
Upaya ketat mencegah penularan Covid-19, dikatakan Dicky, wajib diterapkan pemerintah dan masyarakat. Sebab, untuk membentuk herd immunity 80 persen populasi Indonesia wajib mendapat vaksin Covid-19.
Agar persentase itu tercapai, tugas pemerintah saat ini wajib melakukan strategi komunikasi terhadap masyarakat Indonesia sebelum pelaksanaan vaksinasi massal.
"Ada prasyarat yang harus kita penuhi sebelum kita lakukan vaksinasi antara lain kita harus siapkan komunikasi. Secara range kasar di atas 70-80 persen dari total populasi," ucap Dicky.
Dicky menjelaskan, strategi komunikasi terhadap vaksinasi Covid-19 sangat penting, karena langkah itu menjadi tolak ukur keberhasilan negara mengendalikan pandemi. Terlebih, ia mengamini banyak masyarakat Indonesia tidak mendapat informasi dan penjelasan secara benar terkait vaksin. Akibatnya, banyak teori konspirasi tanpa data ilmiah menjadi alasan mereka menolak vaksin.
"Ini tidak bisa dibiarkan, harus di-counter," ujarnya.
Selain itu, Dicky yang telah berkecimpung sebagai epidemiolog selama 20 tahun itu menilai kapasitas testing Indonesia masih sangat jauh jika dilihat dengan jumlah kasus harian. Menurut Dicky, pemberian vaksin tidak akan berhasil jika kapasitas testing tidak sepadan dengan jumlah kasus.
"Ini PR besar dan saat ini situasi kita buruk secara estimasi epidemiologi paling minimal 20 ribu per hari, kapasitas kita jauh dari memadai dari kasus yang begitu seriusnya. Sehingga itulah sebabnya selain masalah testing perlu ada komunikasi efektif," jelasnya.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk tidak tergesa-gesa melakukan vaksinasi tanpa diiringi komunikasi yang baik, dan pemetaan vaksinasi yang jelas.
"Butuh strategi komunikasi yang tetap, tidak bisa vaksinasi dipaksakan ketika belum jelas berapa yang mau, berapa yang tidak mau, sehingga potensi kegagalannya sangat minim," ungkapnya.
Baca juga:
80 Persen Populasi Harus Divaksin, Pemerintah Didorong Susun Strategi Komunikasi
Pemerintah Diminta Kedepankan Transparansi dalam Pengadaan Vaksin Covid-19
Epidemiolog Soal Vaksin Sinovac: Negara Lain Sudah Mulai Vaksinasi Pfizer & Moderna
Penjelasan IDI Soal Vaksinasi Covid-19 Bagi Warga dengan Penyakit Penyerta
Pengamat: Anggaran Lembaga Tak Jelas Bisa Difokuskan untuk Vaksin Covid-19 Gratis
Indef Sebut Banyak Pembiayaan Alternatif untuk Vaksin Covid-19 Gratis