Vendor Diputus Kontrak Usai Beri Menu Tahu dan Kuah Sayur untuk Cegah Stunting di Depok
vendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) tak sesuai ketentuan diputus kontraknya
Pemutusan kontrak usai viral menu berupa nasi, tahu dua potong dan kuah sayur.
Vendor Diputus Kontrak Usai Beri Menu Tahu dan Kuah Sayur untuk Cegah Stunting di Depok
Dinas Kesehatan Kota Depok memutus kerjasama terhadap vendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) tak sesuai ketentuan.
Wira usaha baru (WUB) penyedia menu PMT viral setelah memberikan menu di hari pertama pada 10 November berupa nasi, tahu dua potong dan kuah sayur.
- Vendor Blak-blakan Harga Menu Super Hemat Cegah Stunting di Depok, Ada Potongan Pajak dan Fee
- Setelah Menu Cegah Stunting Isi Tahu dan Sawi di Depok Heboh, Kini Harga Toples Disorot DPRD
- Polemik Makanan Sehat Cegah Stunting di Depok, Dianggarkan Rp4,7 M tapi Menunya Super Hemat
- Viral Menu Cegah Stunting di Depok Berisi Kuah Sayur dan Tahu, Dinkes: Itu Cemilan Bukan Menu Lengkap
“Info dari kecamatan, WUB bermasalah di Tapos sudah diputus kerja samanya. Sejauh ini yang bermasalah baru di Tapos, kalau di kecamatan lain paling masalah keterlambatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawaty, Jumat (17/11).
Untuk penunjukan WUB, pihaknya menyerahkan pada pihak kecamatan masing-masing. Para WUB harus mengikuti ketentuan seperti yang ada dalam platform Mbizz.
“Kami serahkan ke kecamatan. Tetapi kami sampaikan kalau memang ada WUB yang bermasalah, kami meminta kecamatan untuk memilih WUB yang lain,” ujarnya.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi kembali kepada para WUB mengenai standar menu. Sosialisasi akan dilakukan secara online. Diharapkan setelah sosialisasi, tidak ditemukan lagi WUB yang tidak sesuai ketentuan.
“Dalam waktu dekat kita akan lakukan sosialisasi kembali secara daring karena memang tidak ada anggaran untuk sosialisasi. Anggaran DID (Dana Insentif Daerah) ini memang benar-benar untuk penanganan pada sasaran,”
ujar Kadinkes Depok.
Harga yang diberikan untuk menu PMT lokal ini baik untuk kudapan dan menu lengkap adalah Rp 18.000 per paket. Berdasarkan petunjuk teknis dari Kementrian Kesehatan, tidak ada perbedaan anggaran antara menu kudapan dan menu lengkap.
“Kita mengikuti juknis dari Kemenkes bahwa antara kudapan dan makanan lengkap tidak ada perbedaan harga. Kami ikuti itu, kudapan dan makanan lengkap sama-sama Rp 18.000,”
ungkap Mary Liziawaty.
Tiap WUB menerima harga Rp 18.000 per paket. Nilai tersebut kemudian dipotong pajak dan platform.
“Berdasarkan informasi WUB, dari Rp 18.000 itu potong pajak 2 persen. Kalau WUB belum ada NPWP potongannya 4 persen. Lalu ada biaya aplikasi M-Biz 2 persen dan biaya distribusi melakui Ocan Bananas. Dari WUB makanan dikirim ke kelurahan lalu dikirim ke rumah sasaran oleh Ocan Bananas,” jelasnya.
Pemberian menu PMT ini dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Depok. PMT diberikan selama 28 hari dimulai pada 10 November 2023. Menu kudapan diberikan selama enam hari, dan hari ketujuh diberikan menu lengkap.
“Kami ingin program ini sukses untuk mengatasi permasalahan gizi dan stunting di Kota Depok. Kami ingin sampaikan lagi bahwa program ini terdiri dari enam hari kudapan dan satu hari menu lengkap,” katanya.
Dari penjelasan ahli gizi, baik menu kudapan dan menu lengkap yang diberikan sudah mengandung nilai gizi tinggi. Antara lain dua protein hewani yang berbeda yang berasal dari telur dan daging.
“Sudah terang benderang disampaikan oleh tenaga gizi dari Puskesmas maupun WUB bahwa kudapannya itu mengandung nilai gizi yang sangat tinggi karena mengandung dua protein hewani yang berbeda, bisa telur dengan ayam, daging dengan telur atau ikan dengan telur. Meskipun bentuknya kecil, namun kandungan gizinya sangat tinggi. Kami akan terus lakukan pengawasan dan pendampingan dalam proses pembuatan dan distribusi makanan tambahan ini,” pungkasnya.