Video remaja mesum di hotel bikin heboh warga Samarinda
Video remaja mesum di hotel bikin heboh warga di Samarinda. Pelajar pemeran dalam video itu diduga mantan anak didik di SMAN 1 Samarinda.
Warga Samarinda, Kalimantan Timur, dibikin heboh dengan penyebaran video remaja putra putri diduga dilakukan di dalam kamar hotel. Salah satu pemerannya diduga mantan siswa dan siswi salah satu sekolah favorit di Samarinda.
Video berdurasi lima menit itu tersebar melalui aplikasi pesan instan dan juga media sosial, sejak Selasa (24/10) siang. Dalam video itu terlihat kedua remaja putra putri itu memeragakan layaknya pasangan suami istri.
Informasi diperoleh merdeka.com, selain video mesum, juga beredar foto-foto terduga pemerannya, lengkap dengan akun instagram pemeran wanitanya. Di antaranya, juga memperlihatkan seragam sekolah yang dikenakan oleh kedua pemeran.
"Kalau dilihat dari seragamnya ini, memang salah satu SMA favorit di Samarinda," kata salah Saiful (43), warga Samarinda, kepada merdeka.com, Selasa (24/10).
Saiful menjelaskan, adegan dalam video yang sudah tersebar luas itu, memperlihatkan kenakalan remaja yang sudah terlalu jauh. "Ya, bablas. Begitu bebasnya pergaulan kedua remaja ini. Apalagi lokasinya diduga, dilakukan di kamar hotel ya," ujar Saiful.
Ditelusuri lebih jauh, dari foto-foto seragam yang digunakan terduga pemeran video itu, diduga kuat seragam milik SMA Negeri 1 Samarinda.
Ditemui wartawan di kantornya, Humas SMAN 1 Samarinda Muslimin, enggan mengomentari lebih jauh terkait beredarnya video itu. "Kebetulan mohon maaf, saya tidak tahu sama sekali. Saya tidak pernah liat video itu, kalau itu ada. Ini siswa SMA 1 atau bukan, saya tidak tahu sama sekali," kata Muslimin.
"Selama dia bukan siswa di sini, maka kami tidak ada urusan dengan dia (pemeran video). Kecuali, kalau dia itu adalah siswa aktif," sebut Muslimin.
Muslimin menyarankan, untuk mengetahui benar tidaknya pemeran video adalah siswa dan siswi SMAN 1 Samarinda, mesti melalui kepolisian. "Ke polisi saja, betul atau tidak itu SMA 1. Intinya bahwa, kalau itu bukan siswa aktif, saya tidak ada urusan. Kalau dia masih akrif, ketentuan (sanksi) sudah ada," terang Muslimin.
Muslimin juga mengesampingkan penilaian masyarakat, yang bisa saja menuding pemeran video itu adalah siswa SMAN 1 Samarinda. "Tidak ada urusan dengan masyarakat. Kita cuma urus sekolah saja. Sekali lagi, kalau memang mau meyakinkan, silakan ke polisi," pungkasnya.
Baca juga:
Mengintip proses syuting video porno berbasis VR di Jepang
Polisi tak temukan rekaman video mesum penumpang taksi online
Gerejanya dibuat syuting film porno, pastor Belanda gelar 'ruwatan'
Polisi dalami foto siswa tonton film porno di kelas pakai proyektor
Diberi akses Internet, pejabat Korea Utara suka film porno Indonesia
Potret bisnis DVD dewasa yang meredup di New York
Sedang siaran langsung, BBC malah tampilkan gambar cabul
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Siapa saja yang terlibat sebagai tersangka dalam kasus produksi film porno ini? Siskaeee dijerat bersama 10 pemeran lainnya, sebagai tersangka dalam film porno. Di antaranya 8 pemeran wanita yang ditetapkan menjadi tersangka yakni Anisa Tasya Amelia alias Melly 3GP (ATA alias M), Virly Virginia (VV), Putri Lestari alias Jessica (PPL), NL alias Caca Novita (CN), Zafira Sun (ZS); Arella Bellus (ALP alias AB), MS, dan SNA.Sementara untuk pemeran pria yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yakni berjumlah dua orang bernama Bima Prawira (BP) dan Fatra Ardianata (AFL).
-
Kapan video wawancara tersebut direkam? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video serupa yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa," pada 24 September 2020 silam.