Viral Balita Diduga Jadi Korban Penganiayaan Pemilik Daycare di Depok
Orang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Seorang balita diduga menjadi korban penganiayaan di tempat penitipan anak (daycare) di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok. Polisi masih mendalami kasus ini.
- Kisah Memilukan Balita di Pekanbaru Dianiaya Pemilik Daycare Hingga Lebam, Diikat Kain Hingga Dilakban
- Orang Tua Ungkap Dampak Fisik yang Dialami Anak Korban Penganiayaan Pemilik Daycare di Depok
- KPAI Temukan Kekerasan Fisik dan Psikis Dialami Balita Diduga Dianiaya Pemilik Daycare di Depok
- Viral Balita Diduga Korban Penyiksaan, Kini Daycare di Depok Tutup dan Digembok
Berdasarkan informasi dihimpun, korban berinisial K (2). Peristiwa itu terjadi pada 10 Juni 2024 dan sudah dilaporkan ke polisi pada Senin (29/7).
Sebelum dititipkan ke daycare, K dimandikan ayahnya sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu tidak ada luka maupun memar di tubuh K.
Orang tuanya baru melihat ada luka ketika menggantikan baju K seusai pulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Kaget melihat luka itu, orang tua kemudian menanyakan pada pihak daycare apakah K jatuh atau terkena pukulan.
Pihak daycare mengaku bahwa K tidak jatuh atau terkena benturan apa pun. Belakangan baru terungkap bahwa K diduga mengalami tindak kekerasan dari salah satu guru. Dugaan itu diperkuat dengan bukti yang dikumpulkan guru lain.
Terduga pelaku adalah MI, yang merupakan pemilik daycare itu. Dari rekaman CCTV menunjukkan dengan jelas tindak kekerasan tersebut.
K didorong hingga jatuh, dipukul, ditendang dan ditusuk dengan gunting. Dalam kejadian tersebut, K juga dikurung bersama satu anak lainnya yang masih bayi. Bocah itu berupaya minta pertolongan agar bisa keluar ruangan dan dia berusaha untuk mengangkat bayi tersebut agar bisa ikut keluar juga. Namun pada saat itu MI masuk dan menyiksa K.
Pada saat kejadian itu, semua guru diperintahkan untuk berada di kelas mengajar anak TK dan PG sehingga tidak ada satu pun orang yang menolong K.
MI juga diduga melakukan kekerasan lain seperti melempari K dengan barang-barang, meneriaki, mencubit, memelototi, merendahkan, hingga mengabaikan. Kejadian itu disaksikan oleh guru namun MI mengintimidasi guru agar tidak melapor pada orang tua.
Akibat kejadian tersebut, K mengalami trauma. K sering ketakutan dan waswas. Dia juga sering menangis histeris saat melihat atau mendengar suara MI.
Peristiwa ini viral di sosial media. Salah satunya diunggah akun @depok24jam. Berbagai komentar diungkapkan warganet. Banyak juga warganet yang menyentil Wali Kota Depok sebagai Kota Ramah Anak.
Akun @sinyostefaxxx menulis "Lah katanya ramah anak???@idrisashomad @dp3ap2kb_depok," tulisnya, Selasa (30/7).
Sama halnya dengan komentar dari @jamalulaxxx yang menulis, "MASA SIH? DEPOK KAN KOTA RAMAH KELUARGA? HMM," tulisnya.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Metro Depok. Saat ini masih dilakukan pendalaman.
"Sekarang masih pendalaman kasusnya," kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana.