Viral Guru Perempuan Digerebek Saat Mandi Bareng Anak Didiknya di Grobogan
Nur bilang setiap hari korban kalau ke rumah ibu guru agamannya ST selalu melewati samping rumahnya. Namun, ketika lewat sempat menanyakan akan ke mana.
ST (35), seorang guru perempuan kepergok warga melakukan perbuatan asusila kepada siswanya di kamar mandi berdua. Warga yang mergoki langsung mendatangi mereka dan membawa ke Kepala Dusun.
"Yang perempuan keluar pakai handuk, Y pakai sarung dikrudungin. Ya itu yang 2023," kata seorang warga Nur.
- Duduk Perkara Guru di Sorong Kena Denda Adat Rp100 Juta Gara-Gara Unggah Video Murid lagi 'Ngalis' Saat Jam Belajar
- Viral Video Mesum Guru dan Murid di Gorontalo, Pemeran Pria Dinonaktifkan Sebagai Pengajar
- Viral Aksi Guru Beri Hadiah Sepatu Baru untuk Muridnya, Ini Sosoknya
- Murid Ini Beri Surat dan Cokelat ke Gurunya yang Sedang Sedih dan Menangis, Isinya Bikin Haru
Nur bilang setiap hari korban kalau ke rumah ibu guru agamannya ST selalu melewati samping rumahnya. Namun, ketika lewat sempat menanyakan akan ke mana.
"Saya sempat nanya mau ngaji, pas lewat samping rumah saya," kata dia.
Sebenarnya, kecurigaan itu muncul pada bulan November tahun 2023, sekitar pukul 20.00 WIB, Nur yang sedang berada di belakang rumah melihat ST dan korban masuk kamar mandi bersama. Saat itu, posisi kamar mandi ST memang terpisah dari bangunan utama. Ada dua pintu biru di bangunan kamar mandi yang bisa terlihat dari rumah Nur.
"Saya lihat Y dan ST masuk kamar mandi. Saya tidak ke sana, mantau saja," ujarnya.
Kepala Dusun Pengkol, Supar mengatakan dalam mediasi pertama, ST mengakui kesalahannya dan bersepakat damai dengan pihak korban dan berjanji tidak akan mengulangi. Proses mediasi pernah dilakukan, lantaran dikasih toleransi justru mengulangi perbuatan lagi, akhirnya pasca peristiwa tahun 2023 itu ST dikeluarkan dari sekolah tempat kerjanya.
Namun ternyata mereka berdua masih berkomunikasi, bahkan Y diberi tempat kos oleh ST. Akhir September 2024, Y ternyata berada di rumah ST sendirian karena ST sedang menjenguk putrinya di pondok.
Saat itu, ayah ST yang tinggal tidak jauh dari sana mendengar orang batuk padahal seharusnya rumah itu kosong. Dia mendobrak dan menemukan Y kemudian terjadi penganiayaan. Mediasi kedua kembali dilakukan di rumah kepala Dusun.
"Yang September tidak ada titik terang. Tidak bisa diselesaikan. Dari ibu ST tidak mengatakan sejujurnya. Tapi Y mengatakan ke rumah itu karena ajakan bu ST," ujarnya.
Kabar tindakan asusila guru wanita dan siswa SMP itu menjadi viral. Pihak keluarga korban sudah melakukan pelaporan terkait tindakan penganiayaan bulan September 2024 dan enam saksi sudah diperiksa. Sedangkan tindakan asusila sedang diselidiki polisi dan korban akan melapor hari Senin pekan depan.
Pihak sekolah menyebut ST dipecat namun Y tetap sekolah hingga bisa lulus. Sedangkan korban kini berada di pondok pesantren untuk melakukan terapi mental. Dia disebut mengalami syok dan linglung.
Kasus Tengah Ditindaklanjuti Polisi
Polisi akan mendalami kejadian guru dan siswa SMP di Grobogan yang kepergok warga masuk kamar mandi bersama. Enam saksi diperiksa untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
"Masih akan mendalami adanya informasi itu," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko.
Namun dari enam pihak saksi yang diperiksa belum mengarah ke prilaku kecanduan seks korban Y ini.
"Kami mengajukan pendampingan psikologis kepada ahli," ungkapnya.
Saat ini korban Y sedang menjalani terapi psikologis dengan metode religius dari pihak Pondok Pesantren pilihan keluarga. Terkait pendampingan psikologis kepolisian akan mendatangkan korban atau pendampingan beriringan di pondok.
"Untuk mekanismenya akan kami koordinasikan dengan pihak keluarga dan psikolog," jelasnya.
Adanya prilaku yang berbeda dengan anak seumuran juga dibenarkan oleh pihak Pondok Pesantren. Menurut penuturan pihak Pesantren ke kepolisian, korban sering linglung, menyendiri dan sering kali kosong pikirannya.
"Kalau informasi yang kita peroleh korban mengalami kondisi yang berbeda dengan anak sebayanya. Maka dari itu kita berikan pendampingan psikologis untuk korban," tandasnya.