Viral Menu Cegah Stunting di Depok Berisi Kuah Sayur dan Tahu, Dinkes: Itu Cemilan Bukan Menu Lengkap
“Bukan makanan lengkap. Hanya makanan selingan, kalau bahasanya cemilan," kata Kadinkes Depok
Heboh menu untuk cegah stunting di depok hanya berisi kuah sayur dan tahu
Viral Menu Cegah Stunting di Depok Berisi Kuah Sayur dan Tahu, Dinkes: Itu Cemilan Bukan Menu Lengkap
Masyarakat dihebohkan dengan menu pemberian makanan tambahan (PMT) lokal untuk anak stunting di Depok hanya isi dua tahu dan kuah sayur. Padahal satu porsi menu dinilai seharga Rp18.000.
PMT lokal diberikan kepada balita yang mengalami permasalahan gizi dengan tujuan mencegah supaya tidak terjadi stunting. Dengan Anggaran sebesar Rp4,9 miliar.
- Pemkot Depok Setop Sementara PMT Cegah Stunting Usai Viral Menu Super Hemat, Ini Alasan Dinkes
- Vendor Diputus Kontrak Usai Beri Menu Tahu dan Kuah Sayur untuk Cegah Stunting di Depok
- Polemik Makanan Sehat Cegah Stunting di Depok, Dianggarkan Rp4,7 M tapi Menunya Super Hemat
- Heboh Menu Cegah Stunting di Depok Hanya Tahu dan Kuah Sayur, Ini Penjelasan Dinkes
“Jadi ini mungkin perlu disampaikan dalam waktu yang sangat pendek, persiapan yang pendek. Sehingga 10 November kemarin sudah mulai program ini, sehingga sosialisasi belum sampai kemasyarakat bahwa PMT lokal ini bentuknya adalah enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap yang berulang sampai 28 hari,” katanya, Kamis (16/11).
Diakui Mary, pemberian PMT lokal ini baru pertama kali di Depok. Dan istilah kudapan juga belum dipahami semua masyarakat. Dikatakan, kudapan adalah antara makanan utama dan bukan makanan lengkap.
“bukan makanan lengkap. Hanya makanan selingan, kalau bahasanya cemilan. Sehingga yang diterima dua tahu kukus, dua otak-otak. Dan ini jadi ramai karena selama ini persepsi masyarakat, PMT adalah makanan lengkap,”
kata Mary liziawati.
merdeka.com
Mary menegaskan, dalam setiap makanan kudapan terdapat dua sumber protein hewani baik dari telur dengan ayam, telur dengan ikan, daging dengan telur.
“Kita sudah sampaikan menu tidak boleh dikurangi takarannya karena ada nilai gizinya. Otak-otak yang diberikan bukan otak-otak yang dipinggir jalan. Kita sudah mengingatkan sesuai dari Kemenkes, bahwa setiap pemberian kudapan disertai dengan edukasi makanan sehat balita,” katanya.
kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary liziawati.
Menu otak-otak yang menjadi pembahasan, kata dia, kandungan bahan gizi didalamnya itu mahal. Antara lain ikan tenggiri dan telur.
“Ya itu kan karena bahan gizinya mahal. Kita kan dua protein isinya, orang bilang otak-otak seribu rupiah. Tapi yang ini kan otak-otaknya terbuat dari tenggiri dan telur di dalamnya,” pungkasnya.