Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Pengerukan diduga untuk pembuatan hotel baru di kawasan tebing Desa Pecatu.
- Viral Turis Asing Lakukan Tindakan Asusila di Kawasan Wisata Bali, Sandiaga Uno: Deportasi dan Larang Masuk Indonesia
- Pejabat Kemenhub Viral Ajak Youtuber ke Hotel, Sandiaga Uno: Harus Diberi Sanksi Tegas yang Beri Efek Jera
- Momen Pegawai Hotel di Bali Gagal Pertahankan Tulisan dari Bunga di Kolam Renang saat Hujan Ini Viral, Bikin Nyesek
- Viral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Viral video memperlihatkan pengerukan tebing batu kapur di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Di video itu, memperlihatkan tebing kapur yang ada di tepi pantai itu diduga dikeruk oleh alat berat hingga terlihat seperti terjadi longsor di tebing itu.
Pengerukan diduga untuk pembuatan hotel baru di kawasan tebing Desa Pecatu. Belum diketahui kegiatan pengerukan tebing tersebut terjadi sejak kapan. Netizen geram dengan kegiatan itu karena dianggap merusak lingkungan alam Bali.
"Apa-apaan ini Pak @sandiuno dan @jokowi?. Perusakan alam Bali sudah sampai pada batas yang tidak bisa ditolerir lagi!," tulis akun @Anamazingbali, dikutip Sabu (18/5) malam.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merespon soal video pengerukan tebing batu kapur yang dianggap merusak keindahan tebing di wilayah Desa Pecatu.
"Kami sudah mendapatkan beberapa data-data awal, sedang diverifikasi. Tapi pembangunan di Bali, karena ini adalah destinasi yang mengharuskan keberlanjutan lingkungan harus kita pastikan enviromental sustainability," kata Menteri Sandi saat ditemui Kawasan KEK Kura-kura Bali, Kota Denpasar, Sabtu (18/5) malam.
merdeka.com
Dia mengakui, pembangunan bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Tetapi, kata dia, pembangunan harus tetap menjaga alam karena Bali memiliki prinsip Tri Hita Karana.
"Memang pembangunan ini bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Namun harus dipastikan bahwa alam kita dijaga, karena prinsip Bali (adalah) Tri Hita Karana, menjadi sebuah keharusan dan kami pastikan bahwa pembangunan semua di Bali mengacu semua pada regulasi yang sesuai dengan taksu (marwah) Bali dan juga semangat kita di sini semua untuk menjaga dan melestarikan lingkungan," ujarnya.
Waketum PPP ini mengatakan, seluruh pembangunan di Bali terkait pariwisata harus mengacu pada keberlanjutan lingkungan. Saat ditanya apa pemerintah pernah melakukan evaluasi terhadap pembangunan properti, dia akan berkoordinasi dengan Pj Gubernur Bali terkait polemik itu.
"Ini yang akan kami koordinasikan dengan Pak Pj Gubernur. Kami juga akan pastikan pembangunan ini tidak terjadi over build. Karena yang kita hindari adalah overtourism," ujarnya.
"Tapi harus dipastikan juga, bahwa pembangunan ini semua memberikan dampak positif kepada masyarakat Bali. Karena, yang kita jaga hari ini adalah kemurnian adat Bali, keberlanjutan lingkungan dari alam Bali yang harus kita jaga bersama," ujarnya.
Kemenparekraf akan melaksanakan pengecekan terkait pengerukan tebing Desa Pecatu itu sudah memiliki Analisis Dampak Lingkungan atau amdal.
"Ini sedang dikumpulkan data-datanya. Besok saat doorstop akan saya sampaikan hasil pengumpulan data kita dan kroscek," ujarnya.
merdeka.com