Viral Video Anggota Ormas Sekaligus Kades Ancam Pelapor Dugaan Pungli di Kebumen, Ini Langkah Polisi
Polisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporan dugaan pungli di SD negeri ini.
Polisi merespons video viral wali murid di Desa Menganti, Kecamatan Petahanan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah didatangi dan diintimidasi anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila seusai membuat laporan dugaan pungutan liar (pungli) di SD negeri. Mereka memanggil pihak-pihak yang ada dalam video itu.
- Viral Kepala Desa Ramai-Ramai Dukung Cagub di Pilkada Banten 2024, Dilaporkan ke Bawaslu
- Laporkan Pungli SD Negeri di Kebumen, Orangtua Siswa Didatangi Kades & Pemuda Pancasila lalu Diusir dari Kampung
- Viral Video Anggota Polisi Bersama Wanita Digerebek Istri dan Propam, Ini Penjelasan Polda Sultra
- Viral Pemuda Dikeroyok Opang di Stasiun Manggarai, Polisi Kantongi Nama Pelaku Tapi Terhambat Ini
Polisi melakukan penyelidikan untuk mendalami kasus yang dipicu laporam dugaan pungli di SD negeri ini.
"Ini Polres Kebumen akan melakukan pemanggilan para pihak yang terlibat pada video. Kami akan memintai keterangan satu per satu, termasuk Kades Manganti kan," kata Kapolres Kebumen AKBP Recky, .
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah pria mengenakan atribut Pemuda Pancasila. Seorang di antaranya disebutkan sebagai kepala desa (kades). Dia terlibat cekcok dengan wali murid dan anggota LSM yang mendampinginya, lantaran mereka melaporkan dugaan pungutan liar di salah satu SD negeri.
Sang kepala desa berpakaian ormas itu juga mengancam wali murid pergi dari rumah mereka di Desa Menganti bila tidak mencabut laporan. Tak hanya itu, pihak ormas juga mengintimidasi dan menyatakan masalah dugaan pungli itu bisa dibicarakan secara kekeluargaan.
Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kebumen Sigit Sabariyanto belum bisa menjelaskan detail terkait kronologi dan tindak lanjut viralnya video itu.
"Polisi sudah menangani, dan dari kita lagi minta informasi ke pihak Polsek. Jadi belum ada update. Bakal ada pembinaan kepada anggota? Nanti kami komunikasikan lagi," kata Sigit, Kamis (25/7).