Viral Video ‘Gerombolan’ Laba-Laba di Jalanan Bali, Ini Penjelasan BKSDA
Beredar video yang memperlihatkan gerombolan laba-laba bergelantungan di sepanjang kabel tiang listrik di jalanan.
Beredar video yang memperlihatkan gerombolan laba-laba bergelantungan di sepanjang kabel tiang listrik di jalanan.
- Pilkada Bali, Viral Video Seorang Warga Empat Kali Coblos Paslon Nomor Urut Satu
- Viral Kepala Desa Ramai-Ramai Dukung Cagub di Pilkada Banten 2024, Dilaporkan ke Bawaslu
- Viral Video Kereta Api Terobos Kobaran Api di Karawang, Begini Kata KAI
- Ketahuan Bobol Toko, Kawanan Perampok Kabur Tinggalkan Mobil di Bintaro
Viral Video ‘Gerombolan’ Laba-Laba di Jalanan Bali, Ini Penjelasan BKSDA
Dari video itu terlihat laba-laba berkelompok membuat sarang di kabel tiang listrik dan fenomena ini pun viral di media sosial atau medsos.
Fenomena gerombolan laba-laba bergelantungan di kabel tiang listrik ini salah satunya dibagikan oleh akun bernama @Gwenda Sturiving di media sosial Tiktok.
Dari rekaman video itu terlihat kabel listrik di jalan dipenuhi laba-laba bergelantungan. Narasi dalam video itu menyebutkan, peristiwa ini terjadi di kawasan pemukiman di Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. ”You're mount Batur," tulis akun tersebut.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Sumarsono belum mengetahui persis lokasinya. Karena di video itu tidak dijelaskan secara lengkap di mana peristiwa itu terjadi dan kapan terjadi.
"Kami tidak punya kemampuan sumber daya untuk mengecek titik lokasinya. Apalagi kalau tidak tahu nama desanya," kata Sumarsono, saat dikonfirmasi Jumat (12/4).
Dia juga tak mengetahui, jenis laba-laba yang bergelantungan di kabel tiang listrik jalanan itu, karena di dalam video itu terlihat kecil dan tidak jelas gambarnya.
Menurutnya, setiap ada fenomena alam atau satwa liar yang aneh patut diduga antara lain akibat dari ketidakseimbangan ekosistem.
Ketidakseimbangan yang dimaksud itu bisa karena pemangsa atau predator yang terlalu banyak atau over populasi atau terlalu sedikit atau hampir punah.
"Bisa juga sebaliknya, karena mangsanya yang terlalu banyak atau terlalu sedikit atau hampir punah. Untuk fenomena laba-laba ini, kemungkinan bisa juga satwa pemangsa laba-laba jenis burung tertentu, antara lain burung hantu yang sudah terlalu sedikit atau punah dan hampir punah," jelasnya.