Virus Jembrana Sudah Terkendali, Mentan Syahrul: Kita Perbanyak Stok Vaksin
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan masih kurangnya jumlah vaksin hewan, khususnya untuk virus Jembrana. Kementerian Pertanian masih berupaya untuk memenuhi permintaan vaksin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan masih kurangnya jumlah vaksin hewan, khususnya untuk virus Jembrana. Kementerian Pertanian masih berupaya untuk memenuhi permintaan vaksin.
"Masih kurang, (jumlahnya) itu teknis. Untuk sementara iya (kekurangan vaksin Jembrana)," ujarnya kepada wartawan seusai meninjau hewan kurban di Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Rabu (21/6).
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Apa yang diusulkan Mentan kepada Presiden? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada presiden penambahan kuota pupuk bersubsidi.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN menyerahkan sertipikat aset BUMN dan Pemda di Kalimantan Timur? Menteri ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan sejumlah sertipikat aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan sertipikat aset Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Kalimantan Timur. Penyerahan tersebut berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, pada Kamis (3/8/2023). Adapun sertipikat aset BUMN yang diserahkan, yaitu 24 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; 3 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Barat; dan 38 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Selatan. Sementara itu, sertipikat aset Pemda yang diserahkan antara lain 7 sertipikat bagi Pemerintah Kota Balikpapan; 3 sertipikat bagi Pemerintah Kota Samarinda; dan 2 sertipikat bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini mengaku lebih baik memperbanyak stok vaksin, daripada harus kekurangan. Meski saat ini penularan virus Jembrana pada sapi sudah bisa dikendalikan, tetapi dirinya tak ingin percaya diri.
"Kita tidak boleh PD. Lebih baik lebih dibandingkan kita kurang," sebutnya.
Sementara terkait ketersediaan hewan kurban, Syahrul mengklaim dalam kondisi surplus dan bebas dari penyakit. "Tugas saya dan jajaran mempersiapkan ketersediaan sapi sesuai dengan kebutuhan pangan. Pada momen-momen penting, kebutuhan meningkat antara lain Idulfitri, Iduladha, Natal hingga tahun baru. Alhamdulillah selama ini selalu kita lewati dengan dinamis namun ketersediaan selalu cukup dan aman," kata dia.
Ia menambahkan, ketersediaan hewan kurban secara nasional pada tahun 2023 yakni 3,2 juta ekor. Kebutuhan hewan kurban tahun ini untuk masing-masing komoditas, yakni sapi sebanyak 650.282 ekor, kerbau 16.327 ekor, kambing 743.672 ekor, dan untuk domba 332.770 ekor.
"Se-Indonesia kita mempersiapkan hewan kurban 3,2 juta ekor, dan dari deteksi serta laporan yang ada semua on the track, ketersediaan dalam pantauan," tutur mantan Bupati Gowa ini
Lebih lanjut, Syahrul mengatakan Kementan memastikan pelaksanaan kurban sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan. Bahkan, Kementan telah membentuk gugus tugas untuk mengawal ketersediaan hewan kurban.
"Pak Dirjen peternakan sudah membuat gugus tugas untuk memantau ketersediaan hingga kesehatan hewan kurban mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten yang mengecek setiap waktu dan melakukan update data hewan kurban," tegasnya.
Syahrul mengajak seluruh gubernur, bupati juga memastikan kesehatan hewan kurban di daerah masing-masing sehingga Iduladha dapat dilaksanakan tanpa kendala dan dalam kondisi baik. "Salah satu yang kita cek, yang bisa diperdagangkan adalah hewan yang sudah memiliki eartag berarti tandanya sudah divaksin dan tidak boleh dipotong kalau di bawah 28 hari," tuturnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina Saking menuturkan ketersediaan hewan kurban Provinsi Sulsel tahun 2023 di antaranya sapi sebanyak 75.289 ekor, kerbau sebanyak 2.406 ekor, kambing 33.279 ekor, dengan proyeksi kebutuhan hewan kurban di Sulsel tahun 2023 adalah sapi 46.243 ekor, kerbau 96 ekor, dan kambing 6.060 ekor.
"Persiapan dalam rangka penyelenggaraan hewan kurban pada 20 Juni kemarin kami telah melepas tim terpadu pemeriksaan hewan kurban pada 24 kabupaten kota," kata Nurlina.
Tim ini, sambungnya, berkolaborasi dengan perguruan tinggi di Sulsel untuk melakukan pengecekan secara bersama di lapangan dalam memastikan kesehatan hewan kurban. "Kita juga sudah kemarin bersama 50 perwakilan dari dewan mesjid sudah berkoordinasi dengan kami untuk melakukan pemeriksaan secara terpadu hewan kurban di tempat masing-masing," ucap Nurlina.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrulah mengatakan, tim pemantau hewan kurban telah diterjunkan di lapangan termasuk di daerah-daerah.
"Perlu kehati-hatian dalam pemantauan hewan kurban di lapangan," pungkasnya.