Vonis ringan Rasyid Rajasa dapat pengaruhi budaya hukum
Putusan ringan dalam kasus kriminal yang melibatkan keluarga pejabat negara sudah biasa terjadi.
Terpidana kasus kecelakaan maut yang menewaskan dua orang, Rasyid Rajasa divonis 5 bulan penjara dengan masa percobaan 6 bulan. Vonis Rasyid yang juga anak Menko Perekonomian, Hatta Rajasa itu dinilai mencederai rasa keadilan.
Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari menilai, putusan ringan dalam kasus kriminal yang melibatkan keluarga pejabat negara sudah biasa terjadi. Menurut Eva, itulah potret penegakan hukum di Indonesia.
-
Kapan Bledug Anak Kesongo terakhir meletus? Sedangkan yang terbaru pada 11-12 April 2023, semburan gas bercampur lumpur terjadi 12 kali dan menyebabkan satu warga meninggal dunia.
-
Kenapa anak takut hantu? "Imajinasi mereka bisa sangat kuat dan mengalahkan mereka," terang Margee Kerr, Ph.D., seorang sosiolog dan penulis Scream: Chilling Adventures in the Science of Fear. "Mereka belum bisa membuat argumen rasional, jadi ketidakmampuan mereka untuk memahami hal-hal dapat berkontribusi pada kisah-kisah monster yang menjadi sangat menakutkan — karena mereka tidak bisa mencari tahu apa yang nyata."
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Bagaimana Bledug Anak Kesongo meletus? Salahudin mengungkapkan, di bagian lapisan tanah terdalam dari Bledug Anak Kesongo, terdapat sebuah sesar yang mendorong lapisan tanah di atasnya untuk bergerak ke atas. Pada titik tertentu, tekanan dari perut bumi keluar ke permukaan tanah sehingga terjadilah letusan atau luapan lumpur yang keluar dari puncak Bledug Anak Kesongo.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
"Putusan itu juga akan jadi benchmark untuk analisis serupa yang sudah inkrach. Sebenarnya, putusan tersebut wajah penegakan hukum saat ini, tumpul ke atas dan tajam ke bawah," kata Eva saat dihubungi, Rabu (27/3).
Meski politikus asal PDI Perjuangan ini menghormati proses penegakan hukum. Namun dia menyarankan apabila pihak jaksa penuntut keberatan atas putusan tersebut. Baiknya mengajukan banding.
"Hanya saja ini akan mempengaruhi culture of law di kemudian hari, bahwa jaksa dan hakim akan merujuk putusan tersebut, termasuk pengacara. Bila menangani kasus yang sama bahwa kecerobohan yang mengakibatkan hilangnya nyawa hukumannya ringan," imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya pun mengaku tidak bisa berbuat banyak atas hasil vonis itu. Meski, kata dia, sangat janggal terasa bagi rasa keadilan masyarakat.
"Sebagai konsekuensi hukum sebagai panglima, ada kewajiban untuk menghormati putusan pengadilan sebagaimana pun pahitnya bagi rasa keadilan," tandasnya.
(mdk/tyo)