Wagub Jabar Sebut Penambangan Liar Jadi Penyebab Banjir di Subang
Banjir yang terjadi di kawasan Kabupaten Subang disebabkan oleh adanya penambangan liar. Hal tersebut membuat resapan untuk air hujan yang turun dengan intensitas tinggi tidak berjalan baik.
Banjir yang terjadi di kawasan Kabupaten Subang disebabkan oleh adanya penambangan liar. Hal tersebut membuat resapan untuk air hujan yang turun dengan intensitas tinggi tidak berjalan baik. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Sabtu (13/2).
"Informasi yang kami terima, kenapa ada air banyak ke Subang, adalah akibat saluran air jebol, penyebabnya di samping curah hujan yang sangat tinggi, juga karena air yang datang ke Subang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Garut," kata Uu kepada wartawan.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Bagaimana Uje meninggal? Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah. Saat itu Uje tengah mengendarai sepeda motor jenis Kawasaki, sendirian.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Kenapa Basrizal Koto merantau ke Riau? Melihat kondisi keluarganya yang begitu menyedihkan, hati Basko tergerak untuk membawa kondisi perekonomian menjadi lebih baik dengan merantau ke Riau pada saat itu.
-
Kapan Zulkarnain Lubis meninggal? Pada Jumat, 11 Mei 2018, Zulkarnain meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pali, Sumatra Selatan di usia 59 tahun.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
"Setelah kami meneliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang, ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka," lanjutnya.
Provinsi Jabar merupakan daerah rawan bencana banjir, longsor, gempa bumi, sampai tsunami. Dalam menangani bencana, Pemerintah Provinsi Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya pemerintah kabupaten/kota.
Sementara itu, Wapres RI mengatakan bahwa semua pihak harus berkolaborasi untuk menangani bencana. Ia pun mengajak semua pihak turun tangan menolong warga terdampak bencana.
"Penanganan bencana membutuhkan optimisme untuk perbaikan kedepan pascabencana. Seperti pembangunan infrastruktur yang lebih baik, aman, serta membangun budaya masyarakat yang sadar dan waspada terhadap bencana," ucapnya.
"Tentunya penanganan bencana tidak bisa oleh pemerintah sendirian, organisasi selain pemerintah seperti swasta diharapkan memberikan kontribusinya. Mari sama-sama mengupayakan, pemulihan pascabencana," imbuhnya.
Menurut Ma'ruf, kolaborasi semua pihak dapat mengakselerasi rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana.
"Saya lihat di lokasi pasca banjir Subang dan Karawang, kerja sama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, sudah ada pelibatan masyarakat dan relawan seperti dalam pendirian posko gawat darurat, distribusi bantuan, dan yang lainnya," katanya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin: Banjir Jangan Berulang, Kalau Berulang Berarti Kita Tidak Cerdas
Wagub DKI Beberkan Program Pengendalian Banjir Jakarta yang Dinilai Sukses
CEK FAKTA: Disinformasi Banjir Tenggelamkan 70 Persen Wilayah DKI Jakarta
CEK FAKTA: Hoaks Banjir Warna-Warni di Jakarta
129.535 Warga Terdampak Banjir di Subang, 3 Orang Meninggal dan 1 Hilang
Mensos Risma: Pengungsi Korban Banjir Tidak Boleh Terlantar