Wakasau Tak Ingin Ada KKN saat Rekrutmen Prajurit: Jika Terbukti Dipecat
Menurut dia, proses rekrutmen personel sangat menentukan kualitas prajurit dan pengawakan TNI AU di masa depan. Sehingga harus diawasi dengan ketat sesuai aturan.
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman memimpin apel luar biasa di lapangan Apel Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur. Gustaf menyinggung perihal penerimaan prajurit dalam apel itu.
Jenderal bintang tiga ini menekankan kepada seluruh pihak menjadi panitia rekrutmen prajurit, agar menegakkan aturan dengan menjauhkan diri dari pelanggaran.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang akan di miliki TNI AU dalam waktu dekat? Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan HUT TNI 2023 diperingati? 5 Oktober ditandai sebagai peringatan Hari Ulang Tahun TNI.
Menurut dia, proses rekrutmen personel sangat menentukan kualitas prajurit dan pengawakan TNI AU di masa depan. Sehingga harus diawasi dengan ketat sesuai aturan.
"Rekrutmen personel merupakan awal yang sangat menentukan dalam pengawakan TNI AU," kata Gustaf, Jumat (23/9).
Ingin Panitia Rekrutmen Bersih
Oleh karena itu, dia ingin agar para panitia rekrutmen harus transparan dan juga bersih. Selain itu juga terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
"Untuk itu, harus bersih, transparan dan terbebas dari KKN," ujar dia.
Gustaf menegaskan tidak akan segan-segan untuk memecat prajurit terbukti melakukan pelanggaran tersebut.
"TNI AU tidak segan-segan memecat oknum prajurit yang terbukti melakukan praktek ambil keuntungan pribadi dalam rekrutmen prajurit TNI AU," tutupnya.
(mdk/gil)