Wakil Ketua MPR sarankan Jonan mundur karena gagal atasi macet mudik
Hidayat Nur Wahid: Ini kejadian pertama di dunia, ada yang meninggal karena kemacetan.
Kemacetan parah yang terjadi di ruas tol Pejagan-Brebes saat arus mudik mengundang kritik tajam dari sejumlah pihak. Terlebih belakangan diketahui kemacetan itu disebut-sebut memakan korban jiwa belasan orang meninggal dunia.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan jadi sasaran tembak dan kritik. Salah satunya datang dari Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Dia menyarankan Jonan meniru langkah mantan Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono yang mundur dari jabatannya karena gagal mengatasi kemacetan. Ketika itu, Djoko Sasono mundur dari jabatan karena kemacetan parah pada libur Natal, 23-24 Desember 2015.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lulus dari Akpol? Perjuangannya berbuah manis saat ia lulus dari Akpol pada tahun 2021.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Kenapa Jurig Jarian muncul? Legenda ini mengisahkan bahwa Jurig Jarian adalah hasil energi negatif yang berkumpul di lokasi tersebut.
"Sebelumnya sudah pernah kejadian ya dirjen hubdar mengundurkan diri karena merasa gagal. Saya kira itu tradisi yang layak dipertimbangkan," ujar Hidayat Nur Wahid saat gelar open house di Kediamannya, Kemang, Jakarta, Kamis (7/7).
Hidayat tak habis pikir dengan kemacetan parah yang terjadi beberapa hari lalu. Ini menjadi catatan buruk sejarah tradisi mudik di Indonesia. "Ada yang meninggal sampai 18 orang, dan itu mungkin baru kejadian pertama di dunia ada orang yang meninggal dalam jumlah banyak akibat kemacetan parah," kata Hidayat.
Politisi PKS ini merasa heran, pemerintah tidak menunjukkan empatinya atas korban yang meninggal karena kemacetan saat arus mudik. "Saya belum mendengar pernyataan terbuka langsung presiden menteri terkait belasungkawa atau ikut berduka. Apalagi memberikan kompensasi. Harusnya ini dilakukan sebagai empati paling minimal yang dilakukan pemerintah.""
Kondisi arus mudik tahun ini dinilai sudah tidak masuk akal. Apalagi sampai ada pihak-pihak yang menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga jauh di atas normal.
"Karena kemarin yang sudah mengalami kemacetan itu sudah sangat dirugikan bukan hanya membayar mahal, kemudian bensin habis bayar 50 ribu itu sudah tidak masuk akal. Itu bukan kemauan mereka," tandasnya.
Menurutnya, seharusnya pemerintah memberikan pelayanan maksimal dam solusi cepat mengurai kemacetan. Apalagi hampir setiap tahun kemacetan lalu lintas selalu mewarnai perjalanan pemudik.
"Berikutnya harus menjadi koreksi keras, jangan sampai proses arus balik jangan terulang lagi (macet). Harusnya sudah bisa mengatasi kemacetan itu," tutupnya.
(mdk/noe)