Wali Kota Depok Sebut Tingkat Penyebaran Covid-19 Menurun
Dia meminta warga tetap mewaspadai penularan Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan meski tingkat penyebaran penyakit tersebut sudah cenderung menurun.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, angkat reproduksi efektif (Rt) yang menunjukkan tingkat penyebaran virus corona penyebab COVID-19 telah menurun dari 1,39 menjadi 0,54.
"Alhamdulillah angka Rt ini terus mengalami penurunan selama 14 hari, yaitu mulai tanggal 25 Mei sebesar 1,39 atau lebih dari 1 menjadi 0,54 atau kurang dari 1 di 8 Juni 2020," katanya, Rabu (10/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Angka reproduksi efektif dihitung dari rata-rata jumlah kasus penularan sekunder yang berasal dari satu kasus primer dalam satu waktu dalam satu populasi. Dalam penyebaran COVID-19, angka ini menunjukkan jumlah rata-rata orang yang bisa ditulari virus corona oleh seorang yang terserang Covid-19.
Dia meminta warga tetap mewaspadai penularan Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan meski tingkat penyebaran penyakit tersebut sudah cenderung menurun.
"Penambahan dan penularan kasus masih dapat terjadi. Maka dari itu, kita harus konsisten menjalankan protokol kesehatan agar Rt Kota Depok terus menurun," ujarnya.
Guna menekan penyebaran Covid-19, Idris menjelaskan, pihaknya melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional hingga 2 Juli 2020.
"Meskipun beberapa aktivitas sosial dan ekonomi sudah ada yang dibuka, bukan berarti kita bebas dari protokol kesehatan," tegasnya.
"Kepada seluruh warga kami minta untuk menanamkan kesadaran diri dalam mematuhi protokol kesehatan serta menumbuhkan kepedulian dengan sesama dan membangun kebersamaan dalam melawan Covid-19 sehingga tidak terjadi lonjakan kasus di kemudian hari," katanya seperti dilansir dari Antara.
Menurut data terkini pemerintah, jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Kota Depok sebanyak 608 orang, 337 orang di antaranya sudah sembuh dan 31 orang meninggal dunia.
Sementara jumlah orang yang pernah kontak dengan pasien Covid-19 namun tidak mengalami gejala sakit (orang tanpa gejala/OTG) total 1.928 orang dan 1.320 di antaranya sudah selesai menjalani pemantauan.
Di samping itu, pemerintah masih memantau kondisi 764 orang dalam pemantauan dan 351 pasien dalam pengawasan terkait penularan SARS-CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19.
Baca juga:
Jokowi Ingatkan Daerah Hati-Hati Terapkan New Normal
Jokowi Berpesan ke Gugus Tugas Covid-19: Jangan Sampai Ada Gelombang Kedua
100 Negara Teraman di Dunia untuk Covid-19, Indonesia Urutan ke-97
Nurdin Abdullah Optimis Sulawesi Selatan Jadi Zona Hijau Covid-19
Studi: Pria Botak Lebih Rentan Terkena Gejala Parah Virus Corona
Belum Lakukan Uji ke Hewan, Eijkman Masih Kembangkan Vaksin Virus Corona