Wali Kota Eri soal Polemik Seragam Sekolah: Warga Surabaya yang Kaya Jangan Pura-Pura Miskin
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan tidak ada paksaan bagi para wali murid membeli seragam sekolah untuk anak-anaknya melalui koperasi sekolah.
Sekolah boleh jual seragam di sekolah.
Wali Kota Eri soal Polemik Seragam Sekolah: Warga Surabaya yang Kaya Jangan Pura-Pura Miskin
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan tidak ada paksaan bagi para wali murid membeli seragam sekolah untuk anak-anaknya melalui koperasi sekolah.
"Tidak semua anak itu bisa membeli seragam ke luar, lebih cepat dari koperasi. Ya tidak apa-apa, itu lebih mempermudah, Tapi tidak ada paksaan membeli semuanya di koperasi," kata Wali Kota Eri.
- Momen Pelaku Curanmor Lakukan Akad Nikah di Polsek Sukolilo Surabaya, Tak Kuasa Tahan Tangis
- Momen Haru Sekolah di Surabaya Dibuka usai Disegel Tujuh Bulan, Siswa Sujud Syukur Peluk Polisi
- Kapolres Surabaya Dipeluk Gembira Siswa SMK Prapanca 2 Usai Penyegelan Sekolah Dibuka Kembali
- Siswa Baru Tak Wajib Beli Seragam di Sekolah, Pemkot Surabaya Minta Orang Tua Lapor jika Pihak Sekolah Memaksa
Meski koperasi sekolah diperbolehkan menjual seragam, lanjut Wali Kota Eri, namun harganya tak boleh lebih tinggi dari harga pasaran dan kualitasnya harus baik.
Jika masih ada sekolah negeri di Kota Surabaya yang memaksa wali murid untuk membeli seragam di koperasi, Wali Kota Eri meminta warga melapor.
"Kalau ada sampaikan ke saya, jangan hanya menyampaikan itu. Sebut SMP-nya di mana, kepala sekolahnya siapa. Karena di Dinas Pendidikan Surabaya juga ada 'hotline' untuk menyampaikan keluhan itu,"
Wali Kota Eri Cahyadi
Cak Eri, panggilan akrabnya, menegaskan, tidak ada biaya seragam yang mahal di Kota Surabaya, dan tidak ada harga seragam di koperasi sekolah yang melebihi harga di pasaran. Misalnya seragam batik, meskipun hanya tersedia di koperasi sekolah, harga jualnya juga tidak boleh melebihi harga seragam yang di jual di pasaran.
Cak Eri juga menerangkan, tidak ada kewajiban bagi pelajar untuk mengganti seragam setiap setahun sekali. Siswa cukup hanya mengganti bed pada setiap kenaikan kelas.
Pada kesempatan ini, ia turut mengingatkan kepada seluruh sekolah SD-SMP di Surabaya, khususnya negeri untuk tidak menjual seragam di atas harga pasaran. Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh sekolah untuk tidak mengganti seragam setiap setahun sekali.
Cak Eri juga meyakinkan bagi warga miskin di Surabaya untuk tidak perlu khawatir tak bisa membeli seragam sekolah, karena Pemkot Surabaya memberikan bantuan seragam, sepatu, dan tas.
ak hanya itu, ia mengingatkan kepada warga Surabaya, jangan sampai ada yang berpura-pura menjadi keluarga miskin (gamis). Sebab, hal itu justru merugikan warga yang benar-benar kurang mampu dan membutuhkan bantuan dari pemerintah.
"Saya minta kepada warga Surabaya, yang tidak miskin jangan pura-pura miskin,"
Wali Kota Eri Cahyadi
"Sekolah jangan pernah memberikan harga yang tidak masuk akal. Kalau ada yang diperlakukan seperti itu oleh sekolah, tolong orang tua sampaikan secara langsung ke saya atau masuk hotline dispendik. Kalau benar itu terjadi, saya pastikan kepala sekolahnya akan saya copot,"
Wali Kota Eri