Wali Kota Solo tolak penerapan kantong plastik berbayar
Menurut Hadi, lebih baik gerai swalayan menjual tas berbahan kain atau bambu sebagai ganti plastik.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menolak penerapan kantong plastik berbayar saat berbelanja di toko retail atau pasar. Kantong atau tas plastik berbayar, menurut pria akrab disapa Rudy itu, bukanlah jalan keluar mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan kantong plastik.
"Penggunaan tas plastik berbayar itu bukan solusi terbaik, Saya menolak, karena yang mampu bayar tetap akan memilih tas plastik. Tas plastik itu lebih praktis dan tidak akan mengurangi jumlah sampah plastik," kata Rudy di sela-sela sosialisasi 'Berbelanja Cantik Tanpa Kantong Plastik', di area Car Free Day Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (21/2).
Rudy menyarankan supaya pengusaha retail menyediakan tas dari kain atau anyaman bambu. Sehingga menurut dia, konsumen akan membelinya dan bukan tetap menjajakan tas plastik.
"Mereka ini kan punya CSR (Corporate Social Responsibility) yang bisa membuat tas dari kain atau anyaman bambu. Bisa saja digratiskan atau dijual dengan harga tertentu. Tas ini kan juga tidak sekali pakai, jadi bisa dibawa lagi saat berbelanja selanjutnya," ujar Rudy.
Dalam sosialisasi itu, Pemkot Solo membagikan ratusan kantong terbuat dari rotan dan bambu, sebagai pengganti tas plastik.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Widdi Srihanto, kegiatan itu baru tahap awal. Ke depan, dia akan menuangkan pembatasan penggunaan tas plastik dalam peraturan wali kota (perwali).
"Hari ini kita awali dari pusat perbelanjaan dulu. Namun tak menutup kemungkinan akan kami terapkan di sejumlah pasar tradisional hingga toko kelontong," kata Widdi.
Baca juga:
Warga DKI diminta pakai plastik berbahan ramah lingkungan
Ini alasan Pemprov DKI patok Rp 5 ribu kantong plastik berbayar
Kantong plastik berbayar berpotensi turunkan harga barang
Kantong plastik berbayar, peritel evaluasi per tiga bulan
Kantong plastik berbayar, peritel kaget DKI Jakarta patok Rp 5 ribu
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kapan borgol plastik diperkenalkan? Borgol plastik atau plastic cuffs diperkenalkan pada 1965.
-
Mengapa warga Bandung mengolah sampah plastik menjadi kerajinan? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Apa yang bisa ditimbulkan dari plastik buat janin? Banyak penelitian menjelaskan akan bahayanya limbah dan zat beracun dapat memicu naiknya resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada janin dan anak-anak. Selain itu, ibu hamil yang terus-menerus terpapar partikel kimia dari sampah plastik memiliki resiko besar mengalami keguguran, kelahiran prematur hingga penyakit bawaan lahir pada janin.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Siapa aja yang bisa kena dampak buruk dari plastik? Banyak penelitian menjelaskan akan bahayanya limbah dan zat beracun dapat memicu naiknya resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang pada janin dan anak-anak. Selain itu, ibu hamil yang terus-menerus terpapar partikel kimia dari sampah plastik memiliki resiko besar mengalami keguguran, kelahiran prematur hingga penyakit bawaan lahir pada janin.