Wali Kota: Tawuran di Johar Baru ibarat penyakit komplikasi
Meski demikian, Saefullah berjanji terus melakukan pembinaan pada warga di sana.
Tawuran pecah di Johar Baru, Jakarta Pusat, dini hari tadi. Lucunya, kerusuhan antarwarga ini terjadi usai pemerintah kota setempat mengadakan Festival Budaya Kampung Johar Baru yang bertujuan untuk menyatukan warga agar hidup damai.
Menanggapi insiden tadi malam, Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah, hanya bisa menghela napas panjang. Menurutnya, kondisi lingkungan dan masyarakat di Johar Baru ibarat penyakit komplikasi.
"Itulah susahnya. Di sana itu, penyakit sosialnya sudah seperti penyakit komplikasi. Dia perbaiki yang ini kumat yang satunya," kata Saefullah, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (18/11).
Pasca-tawuran itu, Saefullah mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Kodim setempat untuk membahas masalah ini. Menurutnya sudah ada beberapa orang ditangkap.
Soal pemicunya, Saefullah menjelaskan itu hanya kasus berulang yang pemicunya sama seperti yang sudah-sudah. Meski demikian, pihaknya terus akan melakukan pembinaan.
"Kalau ditanya pemicu yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Tapi begitu, akan tetap kita bina lagi," jelasnya tanpa merinci.
Saat ditanya apakah kemungkinan penyebab tawuran karena gesekan saat acara festival, dia membantah.
"Oh nggak lah sekarang kemarin acara berlangsung sukses karena semua warga dilibatin, nggak ada kelompok-kelompok. Mereka ikut karnaval dan acara ini tidak ujuk-ujuk ada prosesnya," tandasnya.
Rencananya, Saefullah akan mengunjungi lokasi tawuran siang nanti.
Seperti diberitakan sebelumnya, tawuran terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. tawuran antarwarga RW 1 dan RW 4 ini lebih besar dari biasanya. Tidak hanya saling lempar batu, mereka juga menggunakan petasan.
Rumah warga sekitar juga menjadi korban. Akibat lemparan petasan rumah tersebut terbakar.