Wali Murid SDN Pondok Cina 1 Curhat ke Pemkot Depok sambil Berurai Air Mata
Persoalan SDN Pondok Cina 1 Kota Depok memasuki babak baru. Wali murid SDN Pondok Cina 1 akhirnya bisa melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Dalam audiensi tersebut, wali murid menyuarakan aspirasi yang selama ini belum tersampaikan.
Persoalan SDN Pondok Cina 1 Kota Depok memasuki babak baru. Wali murid SDN Pondok Cina 1 akhirnya bisa melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Dalam audiensi tersebut, wali murid menyuarakan aspirasi yang selama ini belum tersampaikan.
Pemindahan aktivitas belajar ke sekolah lain dinilai bukan solusi. Persoalan lain yang dihadapi wali murid justru muncul.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Dimana lokasi Desa Bantarkuning yang viral ini? Desa Bantarkuning di Kecamatan Cariu, Bogor, Jawa Barat yang belakangan viral di media sosial.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Saya antar anak saya ke SDN Pondok Cina 5 dan 3 karena kakak dan adiknya berbeda kelas. Tapi mereka enggak mau. Mereka tetap maunya sekolah di SDN Pondok Cina 1. Saya sedih mendengar anak-anak mengucap kayak gitu," kata salah satu wali murid saat audiensi di Balai Kota Depok, Rabu (30/11).
Dia tiap hari mengantar kedua anaknya ke SDN Pondok Cina 5 dan 3. Namun kedua anaknya menolak belajar di sana. "Jadi saya tetap antar anak-anak ke Pondok Cina 1 walaupun saya tahu tidak ada guru di sana," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Setalah mendengar aspirasi wali murid, Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri mengatakan, masih ada sebagian siswa yang bertahan di SDN Pondok Cina 1. Namun kata dia, cerita dari siswa yang sudah bersedia pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 mereka merasa nyaman.
"Itu versi yang sudah pindah ya karena ruangannya (kelas) lebih bersih, lebih bagus, nyaman dan enggak bising, dari sisi keamanan, kenyamanan, keselamatan," katanya.
Namun diakui ada keluhan dari sejumlah siswa yang masih bertahan di sekolah lama. Dengan kondisi yang ada, Pemkot pun sudah mengambil keputusan kendati diakui keputusan tersebut mungkin tidak akan memuaskan semua pihak.
"Pertama adalah dalam waktu dekat akan ada penilaian akhir semester, itu pas tanggal 5-9 Desember. Untuk proses itu kita izinkan bagi yang masih bertahan di SDN Poncok Cina 1, kita tetap laksanakan ujian di sana, diberikan soal ujian dan didampingi guru guru di sana sampai selesai ujian. Tapi kita membatasi proses belajar mengajar maksimal sampai tanggal 9 Desember, setelah itu pada tanggal 12 desember mereka sudah harus pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 bagi yang berkenan untuk pindah," ujarnya.
Ditegaskan bahwa secara kelembagaan, SDN Pondok Cina 1 tidak dibubarkan. Sehingga guru akan tetap mengajar di SDN Pondok Cina 1. "SDN Pondok Cina tetap akan ada. Guru akan tetap mengajar di SDN Pondok Cina 1 karena secara kelembagaan ini tak dibubarkan," tegasnya.
Pemkot Depok memiliki tiga alasan memindahkan gedung SDN Pondok Cina 1. Mulai dari keamanan, kenyamanan, keselamatan. Mengingat, SDN Pondok Cina 1 berada di pinggir Jalan Raya Margonda dengan kepadatan lalu lintas cukup tinggi. "Titik Margonda itu jadi pertimbangan tiga hal ini," ungkapnya.
Supian menuturkan, pemkot tidak memaksakan bagi siswa yang tidak mau pindah dikarenakan ada pertimbangan lain. Pihaknya akan memfasilitasi pindah ke sekolah lain yang ada di wilayah Pondok Cina, Kemiri atau di Depok.
"Kami akan fasilitasi sehingga nanti di semester dua, mereka akan ada di sekolah yang mereka inginkan. Tapi kalau yang ikut di SDN Pondok Cina 3 dan 5 ya berarti ikut keputusan," ungkapnya.
Rencananya, Pemkot Depok akan membangun gedung baru pengganti SDN Pondok Cina 1. Namun dari hasil komunikasi dengan menyerap aspirasi masyarakat di sekitar wilayah tersebut diketahui bahwa tren penerima murid baru di empat sekolah yang ada di kawasan Pondok Cina dan Kemiri relatif berkurang untuk penerimaan murid SD.
"Berarti yang jadi prioritas adalah SMPN, ini yang jadi harapan warga Pondok Cina dan Kemiri yang saat ini belum ada. Sehingga buat anak anak yang lulusan SDN Pondok Cina maupun Kemiri kalau mau sekolah negeri harus di wilayah Cimanggis atau Beji. Sehingga di tahun 2023 Insya Allah Kota Depok akan mengoperasikan SMPN 34 yang tujuannya untuk mengakomodir anak anak lulusan SD Pondok Cina atau pun Kemiri," bebernya.
Untuk sementara, siswa memang masih akan menumpang di gedung SD. Tapi di tahun 2024 akan ada gedung baru untuk SMPN 34. "Sehingga anak-anak di semester genap berikutnya Insya Allah SMP sudah pindah ke gedung yang baru," pungkasnya.
Baca juga:
Anggota DPRD Depok Minta Ridwan Kamil Turun Tangan Selesaikan Polemik SD Pondok Cina
Kisruh Relokasi SDN Pondok Cina 1, Ini Penjelasan Wali Kota Depok
Miris, Murid SDN 01 Pondok Cina Belajar di Kelas Tanpa Guru
Pembangunan Trotoar Jalan Margonda Depok Halangi Pintu Masuk SDN Pondok Cina 1
Pemkot Depok tolak pembangunan Rusun milik PT KAI di Pondok Cina