Wali Nanggroe Aceh Temui Mahfud MD, Soroti Dua Kasus Pelanggaran HAM Berat
Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Al Haythar bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD, untuk tindaklanjut dari pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelanggaran HAM berat di Aceh.
Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Al Haythar bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD, untuk tindaklanjut dari pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelanggaran HAM berat di Aceh.
Pertemuan itu berlangsung di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/1) kemarin. Wali Nanggroe Aceh mengapresiasi pengakuan adanya pelanggaran HAM berat yang disampaikan presiden beberapa waktu lalu.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Menurutnya, pernyataan Jokowi itu merupakan komitmen untuk perubahan, dan menjamin peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM berat tak terulang kembali.
"Presiden berani dan tegas dalam penyelesaian pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dan daerah-daerah lain di Indonesia," kata Malik.
Dia berharap ada tindaklanjut secara menyeluruh dari negara terhadap berbagai peristiwa pelanggaran HAM berat yang terjadi di Aceh. Bukan hanya yang disampaikan presiden saja, seperti peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis (1998), peristiwa Simpang KKA (1999), dan Jambo Keupok (2003).
"Tapi juga tragedi Teungku Bantaqiah di Nagan Raya dan jembatan Arakundo di Aceh Timur," ujarnya.
Selain soal pelanggaran HAM berat, Malik Mahmud juga meminta Pemerintah Pusat segera menyelesaikan secara menyeluruh implementasi MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA).
(mdk/cob)