Wamenhan Minta Pindad Modernisasi Pabrik Munisi Agar Kapasitas Produksi Meningkat
Menurut Wamenhan, jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi akan bisa membuat biaya produksi menjadi turun secara signifikan dan harga jual menjadi lebih terjangkau.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono meminta PT Pindad (Persero) untuk melakukan modernisasi mesin-mesin di fasilitas Divisi Munisi yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu di Turen, Malang.
“Pindad harus melakukan modernisasi fasilitas yang dimilikinya di Divisi Munisi agar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan menurunkan harga satu peluru,” kata Wamenhan dalam kunjungan ke Divisi Munisi milik Pindad di Turen, Malang, Jumat (6/3).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa tawadhu itu penting? Setiap Muslim dianjurkan agar senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
Wamenhan dalam kunjungan tersebut didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan), Laksda TNI Agus Setiadji, Dirjen Renhan Marsekal Muda TNI Dody Tri Sunu, Kabaranahan Mayor Jenderal TNI Budi Prijono, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose beserta jajaran Direksi.
Menurut Wamenhan, jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi akan bisa membuat biaya produksi menjadi turun secara signifikan dan harga jual menjadi lebih terjangkau.
“Sekarang harga jual satu peluru sekitar Rp 4 ribuan, jika mesinnya dimodernisasi, pasti terjadi penurunan karena produksinya lebih efisien. Kemhan pun akan makin yakin untuk berikan bisa order full capacity ke Pindad,” katanya.
Abraham Mose mengatakan Pindad berencana meningkatkan kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB) atau menengah, Roket/Rudal dan lain-lain yang juga menjadi Program pemerintah dalam rangka mendorong kemampuan industri lokal, menuju kemandirian Alpalhankam.
“Harapan Pindad agar dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan ini segera terlaksana terhadap penambahan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas produksi Pindad untuk mendukung kemandirian Alpalhankam,” lanjut Abraham.
Dalam kunjungannya, Wamenhan beserta rombongan mengunjungi berbagai fasilitas produksi Divisi Munisi Pindad yang memiliki luas 166 hektare dan terdiri dari fasilitas produksi MKK, MKB atau menengah dan fasilitas pengembangan serta laboratorium uji munisi.
Beberapa waktu lalu gedung fasilitas produksi MKK juga sudah diresmikan untuk menambah kapasitas dari kebutuhan TNI Polri yang masih belum tercukupi.
Lahan Divisi Munisi juga masih luas yang belum terpakai dan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik-pabrik munisi baru maupun pabrik propellant yang merupakan bahan baku utama munisi dan belum tersedia di dalam negeri.
Letak Divisi Munisi juga sangat strategis karena dekat jaraknya dengan Bandara Juanda dan Abdurachman Saleh serta pelabuhan Tanjung Perak.
Baca juga:
DPR Setujui Hibah 14 Drone dan Helikopter Bell 412 dari Amerika
Wamenhan Ingin Wujudkan Mimpi Jokowi soal Digitalisasi Pertahanan
100 Hari Kabinet Indonesia Maju, Menhan dan Wamenhan Dinilai Saling Melengkapi
Kunjungi DefExpo 2020, Wamenhan Takjub Lihat Industri Pertahanan Berbagai Negara
Dipimpin Wamenhan, Rapim Kemenhan Bahas Program Kerja Sampai Industri Pertahanan
Kunker ke Australia, Wamenhan Buka Kerja Sama Industri Pertahanan Pindad-Thales