Wamenkes: Lebih dari 2,3 Juta Remaja Sudah Vaksinasi Dosis 1, Tapi Tidak Merata
Dia mengambil contoh vaksinasi Covid-19 remaja pada tiga daerah di Indonesia, yakni Bali, DKI Jakarta, dan Lampung. Di Bali, vaksinasi pada remaja sudah mencapai 94 persen, DKI Jakarta 80 persen. Sementara vaksinasi pada remaja di Lampung baru 1 persen.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan lebih dari 2,3 juta remaja berusia 12 hingga 18 tahun sudah divaksinasi Covid-19 dosis pertama. Namun, vaksinasi Covid-19 pada remaja ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia.
"Sudah lebih dari 2,3 juta remaja antara usia 12-18 tahun sudah divaksinasi dosis pertama. Tetapi angkanya tidak merata di beberapa tempat," jelasnya dalam Rakornas KPAI 'Persiapan PTM dan Program Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun Berbasis Sentra Sekolah', Senin (30/8).
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Dia mengambil contoh vaksinasi Covid-19 remaja pada tiga daerah di Indonesia, yakni Bali, DKI Jakarta, dan Lampung. Di Bali, vaksinasi pada remaja sudah mencapai 94 persen, DKI Jakarta 80 persen. Sementara vaksinasi pada remaja di Lampung baru 1 persen.
"Jadi kalau kita ingin memberikan perlindungan pada anak, maka kita juga melakukan vaksinasi ini secara baik dan secara tuntas sehingga semua anak itu akan tervaksinasi dengan persentase cukup baik," ujarnya.
Dante menuturkan, vaksinasi Covid-19 sangat penting bagi sekolah yang hendak menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Vaksin bisa mengurangi risiko sakit berat atau kematian pada anak yang terinfeksi Covid-19.
"Maka vaksinasi pada anak 12-17 tahun menjadi salah satu mandatori yang harus dilakukan kalau kita ingin memberlakukan pertemuan langsung proses belajar mengajar pada anak-anak di sekolah," katanya.
Sebelumnya, Dante menyebut kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada anak naik sebesar 2 persen. Pada Juli 2021, kasus Covid-19 pada anak masih 13 persen, kini menjadi 15 persen.
"Persentase kasus konfirmasi pada anak dibandingkan dewasa naik 2 persen," katanya dalam Rakornas KPAI 'Persiapan PTM dan Program Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun Berbasis Sentra Sekolah', Senin (30/8).
Masih meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada anak membuat PTM di sekolah sangat berisiko. Kematian pada dewasa di lingkungan keluarga juga bersiko meningkat, sebab anak-anak yang beraktivitas tatap muka bisa menjadi sumber penularan Covid-19.
"Anak-anak ini menyumbang sumber primer dari kasus klaster yang ada di keluarga. Ini penting nanti ketika melakukan pembukaan pembelajaran tatap muka di sekolah," ujarnya.
Dante mengatakan, sejumlah negara di dunia sudah menunjukkan sekolah tatap muka bisa menjadi klaster baru Covid-19. Bahkan, sejumlah sekolah di Indonesia yang menggelar PTM mengidentifikasi klaster Covid-19.
Dia mengambil contoh SMA 1 Sumatera Barat yang melaksanakan sekolah tatap muka pada periode 21 hingga 31 Maret 2021. Aktivitas tersebut membuat 61 anak positif Covid-19. Kemudian MAN Insan Cendikia, Padang Pariaman yang menggelar sekolah tatap muka pada 17 April 2021, memicu 63 anak positif Covid-19.
Berikutnya SMP 2 Sawah Lunto, melaksanakan sekolah tatap muka pada 17 April 2021. Akibatnya, 21 anak positif Covid-19.
"Proses pembelajaran itu bisa mempunyai risiko jumlah kasus positif akan bisa meningkat dan menjadi klaster baru," sambungnya.
Meski demikian, klaster baru Covid-19 bisa dicegah di sekolah yang menggelar PTM. Caranya, melakukan skrining secara rutin pada pelajar yang terlibat PTM.
"Kalau klaster ini ditangani dengan baik, maka tidak terlalu berdampak. Karena itu, salah satu faktor penting adalah bukan soal pada saat kita melakukan evaluasi awal ketika kita melakukan pembelajaran pada anak tapi evaluasi secara skrining berkala diperlukan pula untuk mengidentifikasi apabila terjadi klaster-klaster baru di sekolah tersebut," tandasnya.
Baca juga:
Siswa Saudi yang Tidak Sekolah karena Belum Divaksin Tidak Akan Dianggap Bolos
Menko PMK Minta Masyarakat Tak Pilih-pilih Vaksin
Sri Mulyani Target Vaksinasi Covid-19 Tembus 100 Juta Pekan Ini
Indonesia Kembali Kedatangan Vaksin AstraZeneca 1.068.000 Dosis, Sinovac 5 Juta Dosis
Wali Kota Serang Izinkan Sekolah Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Survei KPAI: 64 Persen Peserta Didik Usia 12-17 Tahun Belum Vaksinasi Covid-19
Kemenag Catat 52 Persen Guru RA dan Madrasah Telah Jalani Vaksinasi Covid-19