Wamenkes: Vaksin AstraZeneca Masih Aman Digunakan Atas Keputusan WHO
Sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki risiko lebih kecil dibandingkan manfaatnya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca aman digunakan dan segera didistribusikan ke sejumlah daerah untuk mengejar tenggat waktu kedaluarsa vaksin buatan Inggris tersebut.
"Vaksin AstraZeneca masih aman digunakan berdasarkan atas keputusan WHO. Berkaitan dengan expired date yang sampai ke kita 31 Mei 2021, maka kita lakukan percepatan. Mulai hari ini sudah didistribusikan dan akan kita gunakan di beberapa daerah," kata Dante Saksono saat mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Lampung dilansir Antara, Senin (22/3).
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki risiko lebih kecil dibandingkan manfaatnya.
Meskipun ada sejumlah laporan terkait indikasi pengentalan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca, Dante mengatakan angka peningkatan indikasi tersebut lebih kecil daripada angka kasus infeksi COVID-19.
"Di beberapa negara itu kejadian 30 dari 5.000.000 suntikan. Kemudian dilakukan sidang di WHO, di EMA (European Medicines Agency), memperlihatkan tidak ada hubungan antara peningkatan (indikasi) kekentalan darah dengan vaksinasi," jelasnya.
Dalam keterangan resminya, WHO menyatakan vaksinasi COVID-19 tidak akan mengurangi penyakit atau kematian karena penyebab lain.
WHO saat ini beranggapan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya, sehingga WHO merekomendasikan vaksinasi dengan AstraZeneca boleh dilanjutkan. WHO juga terus berkoordinasi dengan EMA dan badan pengawas obat-obatan di seluruh dunia terkait informasi terbaru tentang keamanan vaksinasi COVID-19.
Sementara itu di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan vaksin AstraZeneca mengandung unsur haram karena menggunakan tripsin babi dalam proses pembuatannya. Namun, MUI memperbolehkan penggunaan AstraZeneca dalam kondisi darurat untuk menghentikan darurat kesehatan pandemi COVID-19.
Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada awal Maret dan telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga:
MUI Keluarkan Fatwa Kehalalalan dan Keamanan Vaksin AstraZeneca Hari Ini
Usai Bertemu Kiai MUI, Jokowi Perintahkan Menkes Segera Distribusi AstraZeneca
Ma'ruf Amin Sebut Tak Masalah AstraZeneca Haram, yang Penting Boleh Dipakai
AstraZeneca Tegaskan Vaksin Buatannya Tak Mengandung Produk Babi dan Produk Hewani
Soal Penggunaan AstraZeneca, Epidemiolog Ingatkan Manfaat Vaksin Bagi Masyarakat