Wanita Penjual Kopi di Tepi Tol Tangerang-Merak dan Cerita Dalam Truk
Para sopir dan wanita pedagang kopi terlihat bercengkrama di balik truk-truk besar yang terparkir di tepi jalan.
Matahari tepat di atas kepala, ketika seorang wanita muda keluar rumah sambil membawa barang dagangan. Melewati jalan yang sudah saban hari dilalui, kakinya terhenti di tepi jalan Tol Tangerang-Merak.
Dengan payung terbuka untuk menghalau sengatan panas matahari, dan termos berisi air panas di tangan, dia mulai menjajakan kopi kepada sopir truk yang melintas.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa contoh pidato bahasa Jawa ini bisa viral? Lantas bagaimana contoh pidato Bahasa Jawa dengan berbagai tema dan topik yang bisa nenjadi referensi? Melansir dari berbagai sumber, 5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Gimana cara bikin seblak jadi konten yang viral? Kamu juga bisa bikin konten seblak ala kamu sendiri, siapa tahu nggak kalah viral dari mamang seblak sebelah kan.
Semakin malam, penjual kopi di tepi tol semakin menjamur. Truk-truk besar terparkir di tepi jalan.
Harga segelas kopi panas dia patok Rp5.000. Selain minuman berkafein, dia juga menjual teh dan juga mi kemasan siap santap. Sopir truk yang sudah hafal dan sering melintas di sana, biasanya menyempatkan diri singgah sambil melepas penat.
Mereka dan wanita pedagang kopi terlihat bercengkrama di balik truk-truk besar yang terparkir di tepi jalan.
Ada perasaan takut dalam benaknya, lantaran lokasi tersebut berbahaya dan terlarang. Bukan tidak mungkin nyawa menjadi taruhan, mengingat jalur tersebut bebas hambatan.
Deretan wanita penjual kopi ini menjadi fenomena tersendiri. Pemandangan tersebut dapat dilihat saat melintas di Tol Tangerang-Merak arah Jakarta kilometer (KM) 42 hingga 40 dan arah Merak di KM 46.
Wanita tersebut bercerita saat ditemui di Rest Area Km 44, sudah enam bulan melakoni jualan kopi di tepi tol. Namun dia kini bergeser mendekat ke rest area KM 44 karena takut dirazia petugas.
"Takut dirazia, sekarang jualannya di sini enggak di sana, (mendekat ke rest area km 44)," ujar wanita yang enggak disebutkan namanya.
Sehari-hari, dia berjualan kopi hingga pukul 21.00 WIB. Tidak jarang pula menjumpai sopir berprilaku genit kepadanya.
"Itu mah gimana kitanya (menanggapi sopir yang genit)," ujarnya sambil tersipu.
©2022 Merdeka.com
Hal serupa juga diungkapkan wanita penjual kopi berinisial EC, iya mengatakan tidak jarang ada wanita penjual kopi yang melayani sopir hingga naik ke dalam truk.
"Saya mah enggak, jualan juga baru awal bulan puasa ngikut bibi. Itu yang sebelah sana, yang jualan sampai duduk di bawah, itu mah sering sampai jatuh jatuh, dia minta diturunin," ujarnya.
Iya mengungkapkan kadang ada penjual yang kerap menerima perlakuan tidak baik dari para sopir.
"Itukan kadang kalau misalkan ada yang naik ke mobil tergantung sopirnya, kadang ada yang baik kadang ada yang jahat. Kalau yang jahat kan enggak mau diturunin. Iya naik ke mobil, enggak tahu ngapain," ceritanya.
EC mengungkapkan dirinya dalam sehari dapat meraup keuntungan Rp50 ribu hingga Rp100ribu dari berjualan kopi.
"Saya mah enggak gede, kan jualannya juga deket deket, paling juga kadang dapat Rp50 doang kadang seratus," ujarnya.
(mdk/cob)