Wapres Harap Tokoh Agama Jadi Jembatan untuk Menggerakkan Moderasi Beragama
"Moderasi merupakan kebajikan yang mendorong terciptanya harmoni sosial dan keseimbangan dalam kehidupan secara personal, keluarga, dan masyarakat," kata Ma'ruf
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong adanya moderasi beragama di masyarakat. Menurutnya, moderasi beragama merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
"Moderasi merupakan kebajikan yang mendorong terciptanya harmoni sosial dan keseimbangan dalam kehidupan secara personal, keluarga, dan masyarakat," kata Ma'ruf saat memberikan Keynote Speech pada Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berlangsung secara luring dan daring, Selasa (03/11).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
Ma'ruf mengungkapkan, bahwa secara empiris moderasi beragama dapat diukur dari empat indikator. Indikator yang pertama adalah toleransi.
"Adalah sikap dan perilaku seseorang yang menerima, menghargai keberadaan orang lain dan tidak mengganggu mereka, termasuk hak untuk berkeyakinan dan mengekspresikan keyakinan agama mereka, meskipun keyakinan mereka berbeda dengan keyakinan dirinya," tuturnya.
Yang kedua, kata Ma'ruf adalah anti kekerasan. Dia menegaskan, moderasi beragama tidak membenarkan tindak kekerasan.
"Termasuk penggunaan cara-cara kekerasan atas nama agama untuk melakukan perubahan, baik kekerasan verbal maupun kekerasan fisik," tegasnya.
Ketiga, lanjut Ma'ruf adalah komitmen kebangsaan. Yaitu berbentuk penerimaan Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, dan NKRI sebagai pilihan bentuk Negara Indonesia.
Kemudian yang keempat, adalah pemahaman dan perilaku beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal atau konteks Indonesia yang multi-kultural dan multi-agama.
Oleh karena itu, Ma'ruf mendorong peran para pemuka agama untuk dapat meningkatkan penyebarluasan moderasi beragama di kalangan umat. Sehingga, dapat mencegah konflik dan radikalisme beragama dalam kerangka kerukunan umat beragama.
"Saya mengharapkan para tokoh agama mampu menjadi jembatan strategis bagi umat untuk menggerakkan moderasi beragama ini, baik dalam keyakinan dan pemahaman keagamaan maupun tindakan konkret dalam melakukan pencegahan, mediasi, dan penyelesaian konflik antarumat beragama," tandasnya.
Baca juga:
Menag Ajak FKUB Tanamkan Moderasi Beragama di Masyarakat
Presiden Jokowi Minta FKUB Mengayomi Semua Umat Beragama
Majelis Ulama Pakistan Setujui Pembangunan Kuil untuk Minoritas Hindu
Wamenag Minta Pemda Optimalkan FKUB untuk Jaga Kerukunan
Pahami Pengertian Toleransi dan Manfaatnya, Sebagai Bentuk Menghargai Keanekaragaman