Wapres JK: Dunia butuh PBB yang lebih responsif dan kredibel
Saat menyampaikan pidato pada sesi debat dalam Sidang Majelis Umum PBB Ke-73 di General Assembly Hall, New York, Kamis (27/9), Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengatakan bahwa masyarakat yang damai, adil, dan berkelanjutan, membutuhkan PBB yang lebih responsif, bertanggung jawab, dan kredibel.
Saat menyampaikan pidato pada sesi debat dalam Sidang Majelis Umum (SMU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ke-73 di General Assembly Hall, New York, Kamis (27/9), Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengatakan bahwa masyarakat yang damai, adil, dan berkelanjutan, membutuhkan PBB yang lebih responsif, bertanggung jawab, dan kredibel.
"Kita di PBB harus menunjukkan kepemimpinan," ucap JK.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Apa program Jenderal Muhammad Jusuf saat menjadi Panglima ABRI? Selama menjabat sebagai Panglima, ia membuat program ABRI Masuk Desa yaitu para prajurit dikirim ke pelosok desa untuk membantu proses pembangunan infrastruktur.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Jenderal Muhammad Jusuf menjabat sebagai Panglima ABRI? Kemudian, ia ditunjuk menjadi Panglima ABRI ke-7.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Oleh sebab itu, Wapres menilai bahwa Reformasi PBB sangat diperlukan dan tujuannya jelas. "Inilah sebabnya mengapa reformasi PBB tidak bisa dihindari. Kalau tidak, PBB akan usang dan tidak mampu menjawab kebutuhan dan tantangan hari ini dan esok," terang Wapres JK.
Lebih lanjut, JK menuturkan bahwa PBB harus diposisikan dengan lebih baik, untuk membantu negara-negara yang menopang perdamaian dan mencapai SDGs. "Indonesia selalu siap untuk berkontribusi pada tujuan mulia ini demi kemanusiaan," ujarnya.
JK memaparkan, dunia terus menghadapi tantangan global yang kompleks, di mana ketidakstabilan dan konflik masih merajalela dan mewarnai dunia, seperti kemiskinan dan ketidaksetaraan ekstrem terus berlanjut, bahkan pemikiran zero-sum dan nasionalisme sempit sering berlaku.
"Demokrasi serta pelanggaran hak asasi manusia masih menjadi masalah sehari-hari dalam hidup kita," kata JK.
Di saat seperti ini, kata Wapres JK, orang sering keliru menilai bahwa kepemimpinan hanya yang memiliki kekuatan besar atau memiliki kekuatan superhero. Padahal dunia tidak perlu mencari kekuatan dari pahlawan super seperti Avengers atau Justice League. "Kita di ruangan ini adalah para pemimpin global, secara kolektif kita memiliki kekuatan superhero," tegasnya.
Saat ini yang harus dilakukan adalah memanfaatkan kehendak, keberanian, kekuatan, welas-asih, ego, dan kerendahan hati kita masing-masing. "Ini adalah inti dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di mana kita semua percaya pada kekuatan dan kekuasaan mantra dalam Piagam PBB. Kita adalah bangsa Perserikatan Bangsa-Bangsa," seru Wapres JK.
Wapres JK menegaskan bahwa sebagai pemimpin global, muda dan tua, wanita dan pria, harus bekerja bersama untuk saling mendorong dalam mencapai tujuan dan sasaran Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Wapres mengapresiasi bahwa tema SUM PBB kali ini secara tepat menangkap apa yang perlu dilakukan oleh komunitas bangsa dan komunitas pemimpin. Menurutnya, pesannya tegas dan jelas, untuk mengejar kedamaian, kesetaraan, dan keberlanjutan bagi masyarakat yang membutuhkan kepemimpinan global dan tanggung jawab bersama.
"Tidak ada kepemimpinan yang efektif tanpa tanggung jawab yang tulus dan sebaliknya," tukas JK.
Di tengah pidatonya, Wapres JK memaparkan poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam SMU PBB kali ini, antara lain yaitu:
Pertama, kepemimpinan global dan tanggung bersama menentukan hasil dari pencarian perdamaian abadi. Karena perdamaian, lanjut Wapres JK, bukan semata-mata tidak ada perang, namun menjaga komitmen untuk damai menjadi yang utama.
"Ini tidak lain adalah upaya berkelanjutan untuk menjaga stabilitas dan mencegah konflik, dari mana kita mulai mengejar kebahagiaan kita. Tetapi ini harus dimulai dengan kepemimpinan sejati," jelasnya.
Hal ini, ujar JK, harus dimulai terlebih dahulu dari rumah dan wilayah masing-masing negara. "Di lingkungan kami, untuk menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran, Indonesia akan selalu percaya pada cara berpikir seperti ini," ujarnya.
Namun demikian, kata Wapres JK, tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan sendiri melainkan perlu dukungan dari semua pihak. "Inilah sebabnya, mengapa sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB tahun depan, kami akan membutuhkan dukungan Anda," harapnya.
Di kesempatan tersebut Wapres JK juga tak lupa menyampaikan terima kasih atas dukungan negara-negara sahabat, sehingga Indonesia dapat terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. "Kami berterima kasih atas kepercayaan dan keyakinan Anda, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menjadi mitra sejati Anda dalam perdamaian," tandasnya.
Baca juga:
Di markas PBB New York, Wapres JK serukan dunia bersatu lawan penyakit TBC
Puan dampingi Jusuf Kalla dalam general debate sidang majelis umum PBB ke-73
Di sela sidang umum PBB, JK bertemu Wapres AS bahas politik hingga perdagangan
Wapres JK tidak masalah video joget bersama cucu jadi viral
Tingkah lucu SBY, Jokowi dan JK saat bersama sang cucu