Wapres JK serahkan kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid ke polisi
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi insiden pembakaran terhadap bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser di Garut. Pembakaran itu dilakukan anggota Banser saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) kemarin.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi insiden pembakaran terhadap bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser di Garut. Pembakaran itu dilakukan anggota Banser saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) kemarin.
JK menilai bendera tersebut menyerupai bendera HTI. Kemudian, dia mengatakan insiden tersebut sedang diselesaikan pihak setempat.
-
Kapan HUT TNI 2023 diperingati? 5 Oktober ditandai sebagai peringatan Hari Ulang Tahun TNI.
-
Bagaimana cara merayakan HUT TNI? Anda bisa mengunggah kata-kata ucapan HUT TNI 2023 tersebut di berbagai platform media sosial pribadi sebagai bentuk dukungan dan apresiasi mendalam kepada militer.
-
Kenapa TNI memberi kejutan di HUT Bhayangkara? Para prajurit TNI dan anggota Polisi lain pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat aksi harmonis antara TNI dan Polri di tengah perayaan HUT Bhayangkara ke-78 tersebut.
-
Acara apa yang diduga ditunggangi oleh organisasi terlarang HTI? Acara Metamorfoshow yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ramai menjadi perbincangan. Diduga, kegiatan itu ditunggangi organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
-
Apa tema yang diusung oleh peringatan HUT TNI tahun ini? Pada tahun ini, peringatan HUT TNI diketahui bertajuk 'TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju'.
-
Bagaimana besaran THR PNS Depok? Disebutkan, untuk besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret.
"Ya itu kan bendera yang menyerupai bendera Hizbut Tahrir. Yang ada syahadatnya di situ. Sehingga itu lagi diselesaikan setempatlah di kepolisian setempat," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Selasa (23/10).
Diketahui, polisi sudah mengamankan tiga orang terkait pembakaran bendera berkalimat tauhid di Kabupaten Garut. Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dengan insiden ini. Polres Garut masih mencari satu orang yang diduga pembawa bendera saat perayaan Hari Santri Nasional di Alun-alun Limbangan.
Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyasjuga mengatakan tidak ada hukum tunggal membakar bendera atau benda dengan tulisan kalimat tauhid. Penggunaan hukum didasarkan pada niat dan latar belakang perbuatan tersebut.
"Tergantung dalam rangka apa membakarnya. Jadi hukumnya itu tidak tunggal, tergantung dalam rangka apa membakarnya," ujar Yunahar di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (23/10).
Yunahar kemudian memberikan ilustrasi peristiwa yang hampir sama pada masa kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan. Saat itu Utsman meminta para sahabat mengumpulkan mushaf atau naskah Alquran.
Lantas mushaf pribadi milik para sahabat itu dimusnahkan dengan cara dibakar. Hal itu dilakukan untuk menyeragamkan atau standarisasi mushaf sehingga tidak ada perbedaan tulisan Alquran. Tak ada yang mempertentangkan keputusan Utsman.
"Dan bisa juga kita menemukan kalimat atau kertas Alquran yang tercecer, bisa saja orang memusnahkannya untuk menjaga kemurniannya," kata Yunahar.
Baca juga:
Pemerintah pastikan pembakar bendera 'tauhid' bakal diproses hukum
Protes pembakaran bendera tauhid, massa geruduk Polresta Bogor
Pembakaran bendera 'tauhid', ribuan massa gelar aksi di depan Polresta Solo
Polisi sebut alasan anggota Banser bakar bendera tauhid khawatir tercecer & terinjak
Ketua GP Anshor dipolisikan terkait pembakaran bendera tauhid
Pandangan hukum MUI atas kasus pembakaran bendera 'tauhid'