Wapres Ma'ruf Amin Berpesan Muktamar ke-34 NU Utamakan Musyawarah
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pelaksanaan Muktamar ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 25-26 Desember 2021.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan agar Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) berjalan dengan mengutamakan musyawarah sehingga menciptakan kondisi sejuk dalam pemilihan berbagai jabatan di PBNU.
"Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dulu musyawarah, sehingga suasananya sejuk," kata Wapres dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (12/11).
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
Jumat pagi, Wapres Ma’ruf Amin yang juga sebagai Ketua Majelis Tahkim (Dewan Etik) Muktamar ke-34 NU menerima kunjungan dari Ketua Steering Committee (SC) M Nuh, Sekretaris SC Asrorun Niam Soleh, Ketua Organising Committee (OC) M. Imam Aziz serta Sekretaris OC Syahrizal Syarif di kediaman resmi wapres di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pelaksanaan Muktamar ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 25-26 Desember 2021.
Wapres juga menyampaikan agar semua pihak menaati peraturan yang sudah disepakati dan diterapkan pada muktamar sebelumnya dalam pemilihan Rais Aam, ketua umum dan pengurus PBNU.
Dalam pemilihan Rais Aam, Ma’ruf Amin meminta mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) tetap dijalankan. Sementara terkait pemilihan ketua umum, prosesnya harus dilakukan melalui pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), jelasnya.
"Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara," tukasnya.
Sementara itu, Imam Aziz mengatakan Ma’ruf Amin akan mengundang seluruh anggota Majelis Taklim guna membahas terkait kode etik yang akan diterapkan pada Muktamar ke-34.
Keberadaan Majelis Taklim tersebut penting dalam penyelenggaraan muktamar, karena NU merupakan organisasi para ulama dan menjadi tempat pembelajaran bagi semua pihak, kata Imam.
Ma’ruf Amin juga diagendakan akan menghadiri Muktamar ke-34 NU secara langsung di Lampung pada 23-25 Desember, guna memantau dan menjaga pelaksanaan Muktamar berjalan baik.
Anggota Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU terdiri atas 10 ulama, yakni Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansur, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Barat TGH Turmudzi Badaruddin, Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois dan Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya.
Selanjutnya ada Rais Syuriyah PBNU KH Nurul Huda Jazuli, Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Rais Syuriyah PBNU KH Ali Akbar Marbun serta Mustasyar PBNU Prof KH Khotibul Umam.
(mdk/ded)