Warga Banjar Selat Peken menyangkal kabar ada babi ngepet
Warga sepakat menyangkal kabar itu. Sebab, mereka malah resah dengan selentingan soal babi ngepet.
Belakangan ini diisukan warga di desa Selat Peken, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, resah dengan adanya babi ngepet dan ular besar. Ternyata, kabar itu dibantah Kelihan Banjar Selat Peken, I Nengah Weda.
"Selama ini kehidupan warga kami berjalan normal dan damai. Tidak benar ada isu seperti itu. Justru akhirnya warga kami resah dengan adanya isu di pemberitaan itu," kata Weda saat dihubungi via telepon, Kamis (14/4).
Bahkan, kata Weda, terkait isu soal babi ngepet, warga setempat menggelar sangkep (rapat adat), pada 7 April lalu. Dalam rapat itu, lanjut Weda, ada kesepakatan menampik isu soal adanya babi ngepet dan ular besar di desanya.
"Ada lima poin yang kami perlu luruskan. Entah siapa penyebar isu tersebut, tentu kami perlu luruskan, bahwa tidak benar adanya isu seperti itu di desa kami seperti yang diberitakan," ujar Weda.
Hanya saja, dia tidak menampik memang pernah ada seorang warganya kehilangan uang dalam jumlah besar. Namun, kehilangan uang itu bukan karena babi ngepet.
Dari rapat warga, kata Weda, semua warga membantah kabar kerap kehilangan uang, serta ada yang sering mencari kantung darah hingga RSUP Sanglah, Denpasar.
"Selama ini warga kami berjalan normal dan tidak benar takut keluar rumah. Memang pernah ada yang kehilangan uang, tetapi tidak dilaporkan, dan itu bukan jadi penyebab adanya isu babi ngepet," ucap Weda.