Warga Cugenang Cianjur Rasakan Gempa Susulan, Guncangan Kuat
Gempa susulan masih terasa di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11)sekitar pukul 13.44 WIB. Getaran gempa cukup kuat terasa menggoyang permukaan tanah.
Gempa susulan masih terasa di Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11)sekitar pukul 13.44 WIB. Getaran gempa cukup kuat terasa menggoyang permukaan tanah.
Pantauan Antara di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri di Jalan Raya Cianjur-Cipanas, gentaran gempa terasa kuat menggoyang permukaan tanah, hingga menggetarkan kursi yang diduduki.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang membuat Desa Karangjaya di Cianjur viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial. Perkampungan itu disorot lantaran memiliki pemandangan yang indah.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Sejumlah warga penyintas gempa yang mengungsi di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri menampakkan wajah tidak terlalu panik.
"Kami udah puluhan kali ngerasain gempa susulan gini," kata Dadang Sukirman, salah satu warga yang mengungsi.
Menurut dia, gempa pertama pada Senin (21/11) sekitar pukul 13.00 WIB lebih besar dibanding gempa-gempa susulan.
"Itu mah sampai bergoyang-goyang, ada satu menit lebih, rumah saya sampai rubuh," beber dia.
Dia bersama istri dan tiga anaknya serta satu cucunya mengungsi di Posko Penanggulangan Bencana Brimob Polri.
Selain rumahnya ambruk, dia dan istri juga mengalami luka robek di kepala hingga harus dijahit. Namun tidak dirawat di rumah sakit dikarenakan kondisi rumah sakit yang sudah penuh oleh korban gempa lainnya.
Pos Penanggulangan Bencana Brimob Polri dilengkapi tenda pleton dengan kasus lipat untuk warga yang mengungsi, termasuk untuk anggota Brimob yang beristirahat.
Di posko tersebut juga tersedia satu unit kendaraan dapur lapangan, mobil tangki air, kendaraan toilet, serta layanan pemeriksaan kesehatan dari Pusdokes Polri.
(mdk/cob)